Sejumlah Negara Mulai Membaik, Indonesia Justru Mulai Memasuki Resesi

- 5 November 2020, 16:18 WIB
Ilustrasi aktivitas jual beli di Pasar Kanoman, Cirebon, Jawa Barat.
Ilustrasi aktivitas jual beli di Pasar Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. /Foto: Seputartangsel.com/Sugih Hartanto/

Baca Juga: Deklarasikan Kemenangan, Cuitan Trump Justru Dianggap Menyesatkan oleh Twitter

Dia juga menjelaskan bahwa konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi andalan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terpukul cukup dalam dan negatif 4,04 persen dibandingkan kuartal III 2019, namun tumbuh positif 4,7 persen dibandingkan kuartal II 2020.

Kemudian, konsumsi rumah tangga yang anjlok antara lain dikarenakan oleh daya beli masyarakat yang masih turun.

Terlihat juga dari deflasi yang terjadi tiga bulan berturut-turut sejak Juli-September 2020, seperti terlihat dalam databoks.

Baca Juga: Candaan kepada Pelawak Senior Malih Berlebihan, Ade Londok Minta Maaf dan Gak Mau Jadi Artis Lagi

Baca Juga: Trump Bersikeras Unggul, Anggap Electoral Votes Bagian Penipuan dari Rakyat Amerika

Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, hanya konsumsi LPNRT negatif 2,12 persen, investasi 6,48 persen, eskpor 10,82 persen, dan impor 21,86 persen.

Namun dibandingkan kuartal lalu, investasi atau PMTB tumbuh 8, 45 persen ekspor tumbuh 6,14 persen, konsumsi LPNRT tumbuh 0,56$, sementara impor menjadi satu-satunya yang tercatat negatir 0,08 persen.

"Struktur PDB dari sisi pengeluaran tidak banyak berubah, 88,4 persen berasal dari konsumsi pemerintah sumbangannya 9,76 persen. Sehingga jika tiga komponen ini terganggu, tentu PDB kita masih akan rendah," paparnya.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Pulang ke Indonesia, Ini Dua Agendanya

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x