PVMBG Catat Pergerakan Tanah Meningkat, Ini Wilayah yang Terancam di Indonesia

- 13 Oktober 2020, 20:21 WIB
Jalan rusak akibat pergerakan tanah di Desa Kayuares, Pagentan, Banjarnegara.
Jalan rusak akibat pergerakan tanah di Desa Kayuares, Pagentan, Banjarnegara. /Foto: ANTARA/HO - BPBD Banjarnegara/

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur memiliki potensi pergerakan tanah cukup tinggi pada bulan Oktober 2020.

Hal tersebut terungkap dalam laporan kebencanaan Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geogologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Minggu 11 Oktober 2020.

PVMBG menjelaskan, ada beberapa wilayah tengah dan timur Indonesia yang berpotensi terjadi pergerakan tanah tersebut yaitu, Sulawesi Tengah bagian tengah, Gorontalo, Sulawesi Selatan bagian utara, Kepulauan Maluku dan Papua.

Baca Juga: Divonis Seumur Hidup, Mantan Dirut Jiwasraya Hendrisman Rahim Ajukan Banding

Selain itu, PVMBG juga mencatat bahwa potensi pergerakan tanah tersebut mulai meluas di sejumlah wilayah di Indonesia.

Di antaranya, Pulau Sumatera bagian barat dari Aceh hingga Lampung, Pulau Jawa di bagian barat dan selatan.

Baca Juga: Polisi Bagikan 1.000 Rompi Khusus Wartawan Peliput Demo Agar Tidak Salah Gebuk

Kemudian, Kalimantan Barat di bagian timur, Kalimantan Tengah di bagian tengah, Kalimantan Timur di bagian tengah dan Kalimantan Utara.

Adapun catatan PVMBG terkait beberapa peristiwa gerakan tanah pada Oktober 2020 di Indonesia yaitu, Kabupaten Tabanan di Bali pada Sabtu 10 Oktober 2020 lalu.

Baca Juga: Pemuda Berkaus FPI Terciduk Bawa Katapel, Begini Respons FPI

Kemudian, Kabupaten Aceh Jaya di Provinsi Aceh pada Sabtu 10 Oktober pukul 10.30 WIB.

Selanjutnya, Kabupaten Tasikmalaya di Jawa Barat pada Sabtu 10 Oktober pukul 01.00 WIB, Kabupaten Mamasa di Sulawesi Barat pada Kamis 8 Oktober pukul 18.30 WITA dan Kabupaten Sinjai di Sulawesi Selatan pada Jumat 9 Oktober 2020 pukul 04.00 WITA.

Baca Juga: Bio Farma Pastikah Harga Vaksin per Dosis Berada di Kisaran Rp200 Ribu

Sementara itu, analisis PVMBG, terjadinya gerakan tanah tersebut diakibatkan oleh sejumlah faktor, seperti lereng yang curam, terdapat retakan di atas bukit, tanah pelapukan yang tebal dan labil.

Di samping itu, adanya saluran drainase yang kurang baik dan terjadinya hujan lebat sebelum dan saat terjadi gerkan tanah.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah