SEPUTARTANGSEL.COM – Demonstrasi yang dilakukan oleh buruh, mahasiswa, dan pelajar di berbagai daerah untuk menolak Undang-undang (UU) Cipta Kerja menjadi kekhawatiran para tenaga medis.
Pasalnya, aksi demonstrasi yang terjadi belakangan ini berpotensi memunculkan klaster baru, sehingga memicu lonjakan Covid-19 di Tanah Air.
Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Dr M Adib Khumaidi, SpOT mengatakan, peristiwa demonstrasi mempertemukan ribuan, bahkan puluhan ribu orang yang sebagian besar tidak hanya mengabaikan jarak fisik namun juga tidak mengenakan masker.
Baca Juga: Sedih, 16,6 Persen Rakyat Indonesia Tergolong Miskin di Akhir Tahun 2020
"Berbagai seruan nyanyian maupun teriakan dari peserta demonstrasi tersebut tentu mengeluarkan droplet dan aerosol yang berpotensi menularkan virus terutama Covid-19," kata Adib dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat 9 Oktober 2020.
Ditambah lagi, peserta demonstran banyak kemungkinan datang dari kota atau wilayah yang berbeda.
"Jika terinfeksi, mereka dapat menyebarkan virus saat kembali ke komunitasnya," ujarnya.
Baca Juga: Harga Emas Antam dan USB di Pegadaian Hari Ini, Jumat 9 Oktober 2020
Adib mengungkapkan, mengapa orang-orang terlibat untuk melakukan demonstrasi, bukan tugasnya sebagai tenaga kesehatan untuk menilainya.