Sudah Diturunkan, Harga Remdesivir Obat Covid-19 Dinilai Masih Tinggi

- 7 Oktober 2020, 15:05 WIB
Covifor obat Covid-19 dengan nama generik Remdesivir, yang di produksi Hetero India dan sudah dijual di Indonesia oleh PT Kalbe Farma dan PT Amarox pada 1 Oktober 2020.
Covifor obat Covid-19 dengan nama generik Remdesivir, yang di produksi Hetero India dan sudah dijual di Indonesia oleh PT Kalbe Farma dan PT Amarox pada 1 Oktober 2020. /Foto: heteroworld.com/

SEPUTARTANGSEL.COM - PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) akan memangkas harga Covifor atau yang dikenal dengan Remdesivir di Indonesia.

Dari harga semula Rp3 juta per vial akan dipangkas menjadi Rp1,5 juta per vial.

Covifor sendiri adalah salah satu obat yang telah disetujui oleh BPOM untuk terapi pengobatan pasien positif Covid-19.

Baca Juga: Eddie Van Halen Meninggal, Anggun C Sasmi Nyanyikan Lagu Dreams

Obat ini tidak dijual bebas dan hanya digunakan di rumah sakit dengan rekomendasi dan pengawasan dokter.

Emergency Use Authorization (EUA) produk Covifor (Remdesivir) adalah untuk pengobatan pasien penyakit Covid-19, terutama untuk orang dewasa atau remaja berusia 12 tahun ke atas dengan berat badan minimal 40 Kg yang dirawat di rumah sakit.

Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius mengatakan, salah satu pertimbangan pihaknya dan PT Amarox Global Pharma (Amarox) selaku importir Covifor menurunkan harga, adalah karena kebutuhan obat yang semakin meningkat.

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini, Rabu 7 Oktober 2020

"Setelah diskusi bersama antara Kalbe, Hetero India dan Amarox, kami sepakat untuk memberikan harga jual khusus Covifor," kata Vidjongtius beberapa waktu lalu.

Perlu diktehaui, Covifor yang dipasarkan Kalbe adalah produksi Hetero, salah satu farmasi di India dan diimpor oleh Pat Amarox Global Pharma (Amarox).

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya mendapat masukan soal harga dari pemerintah, tenaga kesehatan, dan pasien.

Baca Juga: Laporan Wawancara Kursi Kosong Ditolak, Polisi Sarankan ke Dewan Pers

"Penyesuaian harga disebabkan dengan mempertimbangkan beberapa kondisi saat ini seperri perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia, kebutuhan terhadap pengobatan Covid-19 menggubakan obat Covifor yang besar," jelasnya.

Sementara itu, Country Manager PT Amarox Global Pharma Sandeep Sur menyampaikan bahwa pihaknya ingin mengurangi beban biaya masyarakat dan pemerintah. Ini diwujudkan dengan pemberlakukan harga baru.

"Hetero menyadari dampak pandemi covid-19 yang luas, maka Hetero memberikan lebih banyak dukungan dan memberikan harga khsusus untuk Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Mencret Juga Dicovidkan, Ternyata Ini Penjelasannya

Di tempat terpisah, Koordinator BPJS Wacth, Timboel Siregar mengatakan, rencana PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) memangkas harga Covifor atau Remdesivir merupakan hal baik yang akan membantu masyarakat.

Menurutnya, dengan harga Rp1,5 juta pun sebenarnya masih tinggi bagi masyarakat menengah ke bawah karena kondisi daya beli masyarakat yang sangat rendah.

"Oleh karenanya Pemerintah bisa membantu masyarakat utk membeli obat ini dengan memberikan subsidi, dan khusus bagi masyarakat miskin ditanggung seluruhnya oleh Pemerintah," kata Timboel, kepada Seputartangsel.com, Selasa 6 Oktober 2020.

Baca Juga: Air Mancur Terbesar di Dunia Akan ‘Membidik Langit’ Dari Dubai

Timboel mengungkapkan, seharusnya bila mengacu pada UU bencana dan Permenkes no. 238 tahun 2020 biaya kuratif pasien Covid-19 seluruhnya ditanggung Pemerintah.

Oleh karenanya, biaya obat pun seharusnya bagian yg ditanggung Pemerintah, karena obat adalah bagian dari proses kuratif pasien covid-19.

Selain itu, kata dia, penting juga dilakukan pengawasan terhadap penjualan obat ini khususnya dari sisi harga, jangan sampai harga yg ditetapkan RS lebih tinggi dari Rp.1,5 juta.

Baca Juga: Bantuan Subsidi Gaji Rp 600 Ribu Tahap 5 Hari Ini Mulai Dicairkan, Cek Rekening!

Mengingat permintaan akan obat ini berpotensi tinggi maka harga akan bisa dinaikkan sepihak.

"Hal ini belajar dari penetapan biaya rapid test yaitu maksimal Rp150 ribu, tapi nyatanya ada yang mengenakan harga sampai Rp300 ribuan kepada masyarakat," ujarnya.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x