Hal ini disebutnya sebagai komponen utama pendorong lemahnya ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Wabah Makin Menggila, Presiden Jokowi Putuskan Pilkada 2020 Tetap 9 Desember
Namun komponen konsumsi pemerintah yang diperkirakan masih positif 9,8 persen hingga 17 persen di kuartal III.
Sebelumnya di kuartal II, konsumsi pemerintah minus 6.9 persen.
Sri Mulyani menegaskan, pemerintah masih optimis pertumbuhan ekonomi akan tumbuh lebih baik tahun depan.
"Untuk tahun depan kita tetap menggunakan sesuai yang dibahas di RUU APBN 2021 yaitu antara 4,5 hingga 5,5 persen dengan forecast titiknya di 5,0 persen," tandasnya.***