Utang Nyaris Rp6.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi Minus, Luhut: Masih Sangat Terkendali

- 26 Juli 2020, 15:13 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. /- Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.

Baca Juga: Raih Keutamaan Dzulhijjah, Jangan Lewatkan Puasa Tarwiyah dan Arafah

Sebagai informasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang Indonesia saat ini, terutama didominasi oleh SBN berdenominasi rupiah. Rinciannya, posisi utang pemerintah per akhir Juni 2020 meningkat menjadi Rp5.264,07 triliun.

Utang tersebut bertambah Rp484,8 triliun dari posisi akhir 2019 Rp4.779 triliun seiring kebutuhan dana untuk menangani masalah kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional akibat Covid-19.

"Kalau bisa tangani dengan baik, beban utang bakal berkurang," tegas Luhut.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Gibran Anak Presiden Tak Mungkin Dikalahkan Hingga Yodi Prabowo Positif Narkoba

Presiden Jokowi (Joko Widodo) pada Kamis 23 Juli 2020 menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa minus 5 persen.

"Kita tahu semua keadaan sekarang tidak mudah, keadaan yang sangat sulit. Mengendalikan covid dan ekonomi ini supaya berjalan beriringan bukan hal yang mudah," kata Jokowi di Istana Negara.

Baca Juga: Tiga Kepala Daerah di Tangerang Raya Mendukung, Gubernur Banten Perpanjang PSBB Ketujuh Kalinya

Pada kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif.

"Kuartal pertama 2020 masih 2,97 persen tapi di kuartal kedua kita sudah jatuh minus, kita harus ngomong apa adanya bisa minus 4,3 persen sampai -5 persen," ujar Jokowi. *** (Wartaekonomi.co.id /Redaksi WE Online)

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x