BPPTKG: Gempa di Barat Daya Pacitan Bukan Karena Erupsi Gunung Merapi

- 22 Juni 2020, 19:37 WIB
Gunung Merapi meletus dua kali, Minggu 21 Juni 2020 pagi.
Gunung Merapi meletus dua kali, Minggu 21 Juni 2020 pagi. /Dok. BPPTKG/

Namun demikian terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik bisa meningkatkan peluang terjadinya letusan eksplosif.

Baca Juga: Lowongan Pekerjaan Pegawai Pemerintah Non PNS di BNN Kota Tangsel untuk Desainer Grafis

Hanik mengatakan, sebelum letusan eksplosif yang terjadi kemarin, telah terjadi peningkatan kegempaan sejak tanggal 8 Juni 2020 lalu.

Kegempaan ini didominasi peningkatan jumlah gempa vulkano-tektonik dalam (VTA).

Pada tanggal 20 Juni 2020, pihaknya mencatat jumlah gempa VTA mencapai 18 kali. Dalam periode tanggal 8-20 Juni 2020, telah terjadi gempa VTA sebanyak 80 kali.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Corona Free Day Hingga Airin Lepas 160 Santri Asal Tangsel Kembali ke Gontor

"Peningkatan gempa VTA sebelumnya terjadi pada Oktober 2019 sampai dengan Januari 2020 dengan energi yang lebih besar, namun tidak diiringi dengan letusan," katanya. 

Kejadian letusan semacam ini masih dapat terus terjadi. Bersama dengan munculnya gempa VTA sejak Oktober 2019, letusan-letusan eksplosif ini sebagai indikasi bahwa suplai magma dari dapur magma masih berlangsung.

Baca Juga: 160 Santri Asal Tangsel Kembali ke Pesantren Gontor, Airin: Patuhi Protokol Kesehatan Ya

"Ancaman bahaya sampai dengan saat ini masih sama yaitu berupa awanpanas dan lontaran material vulkanik dengan jangkauan sampai 3 Km berdasarkan volume kubah yang sebesar 200.000 m3 berdasarkan data drone 13 Juni 2020," ucapnya.***

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: BPPTKG


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah