Dalam tulisan yang diunggah di cuitan yang sama, Mulyanto bahkan mempertanyakan, keuntungan hingga Rp 360 triliun untuk siapa.
"Pak JOKOWI yang unutk 360 T itu siapa ya? Negara atau investor smelter Cina. Mohon dijawab," tandas Mulyanto yang terpilih menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Banten.
Mulyanto khawatir, keuntungan yang meningkat dari Rp15 trilium menjadi 336 triliun hanyalah 'prank' atau perbuatan bohong untuk menyenangkan publik.
"Penerimaan meroket dari 15T menjadi 360T. Jangan2 cuma prank" pungkasnya.
Baca Juga: Jadwal Sholat Wilayah Kota Tangsel Minggu 16 Oktober 2022, Cek di Sini
Beberapa jam sebelum, Mulyanto meminta Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) melakukan audit hilirisasi nikel, agar yakin negara tidak mengalami kerugian alias 'nombok', padahal segala hal sudah diberikan sebagai bangsa.
"BPK harus audit hilirisasi. Jadi subordinat indistrialiasi Cina, bemper melawan WTO, rakyat dipaksa menerima ORE yang rendah, serta insentif yang super duper mewah. Perlu evaluasi apa betul tidak nombok," pungkas Mulyanto. ***