Tragedi Kanjuruhan, Ini Kesaksian Mencekam Salah Seorang Aremania yang Viral di Media Sosial

- 2 Oktober 2022, 13:59 WIB
Tragedi Kanjuruhan, saat stadion penuh dengan gas air mata.
Tragedi Kanjuruhan, saat stadion penuh dengan gas air mata. /tangkapan layar Instagram @majeliskopi08/

"Kick off dimulai dan pertandingan berjalan aman, tanpa kericuhan sedikitpun.. Yg ada hanya supporter Arema saling melontarkan psywar ke arah pemain persebaya," kata Rezki.

Keributan mulai terjadi saat jeda istirahat, saat pemain turun minum di tribun 12 dan 13, tetapi berhasil diamankan aparat yang berjaga.

"Babak pertama selesai, dan saat jeda istirahat, ada sekitar 2-3 kali kericuhan sedikit di tribun 12-13, yang bisa segera diamankan oleh pihak berwenang," jelas Rezki.

Dia pun mengakui, sebagai suporter mereka gemas saat tim mengalami kekalahan. Padahal Arema terus melakukan serangan, tetapi tidak ada gol yang tercipta.

Baca Juga: Ngamuk Lihat Baim Wong dan Paula Verhoeven Prank Lapor KDRT, Deddy Corbuzier: Ini Jelas Merendahkan Polisi

Akhirnya, laga harus berakhir dengan kemenangan Persebaya Surabaya 3-1. Di sini, tragedi Kanjuruhan dimulai.

"Hingga peluit akhir dibunyikan arema tidak bisa menambah golnya, dan harus menerima kekalahan. Disinilah awal mula tragedi dimulai," lanjutnya.

Setelah laga usai, pelatih Arema Javier Roca dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter. Namun, dari arah Selatan adan satu orang suporter yang nekat masuk mendekati Sergio Silva dan Maringa.

Lalu ada beberapa oknum suporter yang juga maju ke lapangan untuk meluapkan kekecewaan terhadap pemain Arema FC. Salah seorang pemain, Johan Alfarizi berusaha memberi pengertian kepada mereka.

Baca Juga: Bukan Bentrok Antar Suporter, Mahfud MD Jelaskan Sebab 127 Orang Tewas di Tragedi Kanjuruhan

Halaman:

Editor: Nani Herawati


Tags

Terkait

Terkini

x