Gilbert Lumoindong Bela Ferdy Sambo, Irma Hutabarat: Tolak Belakang yang Dikatakan dengan Keluarga Brigadir J

- 27 September 2022, 11:26 WIB
Aktivis Irma Hutabarat bantah pernyataan pendeta Gilbert Lumoindong yang bela Ferdy Sambo, bertolak belakang dengan yang dikatakan di depan keluarga Brigadir J
Aktivis Irma Hutabarat bantah pernyataan pendeta Gilbert Lumoindong yang bela Ferdy Sambo, bertolak belakang dengan yang dikatakan di depan keluarga Brigadir J /Tangkapan layar YouTube Refly Harun/

SEPUTARTANGSEL.COM- Pembunuhan berencana yang dilakukan Mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo kepada ajudannya Nofriansyah Josua Hutabarat atau Brigadir J mendapat dukungan Pendeta Gilbert Lumoindong. 

Melalui akun Youtubenya Pendeta Gilbert Lumoindong mendukung kemarahan Ferdy Sambo pada Brigadir J karena istrinya, Putri Candrawathi dilecehkan. 

Gilbert Lumoindong juga menyangkal pernyataan yang meragukan pelecehan seksual dan perkosaan yang dilakukan ajudan pada Putri Candrawathi. 

Baca Juga: Ferdy Sambo Sudah Nikah dengan Si Cantik, Irma Hutabarat: Kamaruddin Simanjuntak Sebut Gilbert Lumoindong

"Bicara tentang perkosaan jangan pernah bicara gak mungkin. Bahkan ketik di google anak perkosa ibu kandung, bapak perkosa anak kandung saja ada. Jadi gak ada istilah gak mungkin," kata Gilbert Lumoindang. 

Menanggapi pernyataan tersebut, aktivis Irma Hutabarat pada kanal Youtubenya justru menyebut motif pelecehan seksual pada Putri Candrawathi sengaja digaungkan oleh orang yang membela Ferdy Sambo.

Irma Hutabarat menyebut narasi pelecehan dan perkosaan Putri Candrawathi sebagai kebohongan. 

Bahkan Irma menyebut narasi pelecehan dan perkosaan 'dinyanyikan' oleh orang-orang yang mendukung Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi untuk meringankan hukuman. 

"Karena obstraction of justice dan pembunuhan sudah jelas, dituntut pasal 340. Tetapi (narasi pelecehan seksual) untuk mengembalikan, atau menuju pada peradilan yang sesat," kata Irma Hutabarat di Youtubenya Irma Hutabarat-Horas Inang yang tayang pada Senin, 26 September 2022. 

Irma meyakini narasi pelecehan seksual Putri Candrawathi sebagai sesuatu yang absurd.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Brigadir J Makin Ruwet, Irma Hutabarat 'Tampar' Kapolri: Divisinya Ferdy Sambo Itu Bejat...

"Pasalnya ada motif lain yang harus diselidiki oleh Kepolisian. Seperti penggunaan jet pribadi, bandar judi 303 yang harusnya bisa didalami oleh Kapolri," ujar Irma Hutabarat. 

Dalam tayangannya Irma juga mengungkap sikap Pendeta Gilbert Lumoindong yang berbeda dengan saat datang ke Jambi, mengunjungi orang tua Brigadir Josua Hutabarat atau Bigadir J, Samuel Hutabarat. 

Dalam percakapannya dengan ayah Brigadir J, terungkap kedatangan Gilbert Lumoindong untuk memberikan doa pada Brigadir J dan keluarganya. 

Tetapi dengan unggahan Youtube Gilbert Lumoindong membuat Samuel Hutabarat, ayah Brigadir J marah. 

"Seolah-olah bersimpati menyatakan bela sungkawa lalu kemudian di media mengatakan sebaliknya, menyerang, memfitnah kehormatan Josua Hutabarat yang sudah mati dan tak bisa membela diri," sinis Irma Hutabarat.  

Yang dikatakan pendeta Gilbert Lumoindong dianggap bertolak belakang dengan yang dikatakannya di depan keluarga Brigadir J. 

"itu menykitkan sekali," kata Irma Hutabarat.  

Irma juga menjelaskan bahwa motif pelecehan seksual Putri Candrawathi hanya sebagai dalih atau alibi Ferdy Sambo mengenai harkat dan martabat keluarga. 

Baca Juga: Ferdy Sambo Dituduh Psikopat dan Bisa Bunuh Diri, Brigadir J Bakal Kena Apes? Begini Kata Ahli Psikologi

"Itu sebetulnya adalah perkataan seorang pengecut," kata Irma Hutabarat. 

Pengakuan Ferdy Sambo membunuh Brigadir J karena karena harkat dan martabat dan dikaitkan dengan adat Siri Na Pacce. 

Siri Na Pacce merupakan adat di mana seorang yang merasa terganggu kehormatannya, akan menantang duel. 

"Tetapi bicara dulu, ditanya dulu, ada proses dialog. Tidak ada fitnah, dan tidak ada laporan palsu. Betul-betul antara dua laki-laki yang akan bertarung emmakai badik di dalam sarung. Dan tidak melibatkan siapa pun," kata Irma Hutabarat. 

"Jadi jangan dibawa-bawa masalah harkat dan martabat keluarga namun melakukan ekstra judicial killing atau pembunuhan yang sadis dan brutal," pungkas Irma. ***  

 

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x