Luhut Sebut Saat Ini Orang Luar Jawa Masih Sulit Jadi Presiden, Mardigu: Banyak Manusia Unggul yang Layak

- 23 September 2022, 06:22 WIB
Mardigu Wowiek Prasantyo respons pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang sebut orang luar Jawa saat ini masih sulit jadi Presiden
Mardigu Wowiek Prasantyo respons pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang sebut orang luar Jawa saat ini masih sulit jadi Presiden /Foto: Facebook/Mardigu WP/

SEPUTARTANGSEL.COM - Pengusaha sekaligus motivator, Mardigu Wowiek Prasantyo melontarkan sindiran kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.

Luhut Pandjaitan mengatakan saat ini orang luar Jawa masih sangat sulit untuk menjadi seorang Presiden.

Namun, Luhut mengungkapkan dirinya tidak mengetahui jika 25 tahun ke depan apakah kondisi seperti ini akan masih berlaku.

Baca Juga: Di Depan Rocky Gerung Luhut Sebut Orang Luar Jawa Masih Sulit Jadi Presiden: Termasuk Saya, Double Minoritas

"Apa harus jadi presiden aja kau bisa mengabdi? Kan enggak juga. Harus tahu diri juga lah, kalau kau bukan orang Jawa, ini bicara antropologi," kata Luhut Pandjaitan.

"Kalau anda bukan orang Jawa, pemilihan langsung hari ini, saya enggak tahu 25 tahun lagi, udah lupain deh, gak usah kita maksain diri, sakit hati," tambahnya.

Mardigu lantas mempertanyakan pernyataan Luhut Pandjaitan melalui akun Instagram miliknya pada Kamis, 22 September 2022.

Mardigu merasa kaget dengan pernyataan Luhut tersebut karena seharusnya Presiden merupakan jabatan yang diisi oleh tokoh bangsa yang terbaik dari seluruh Indonesia.

Baca Juga: Luhut Sebut Saat Ini Orang Luar Jawa Masih Sulit Jadi Presiden, Fahri Hamzah: Kalau PT 0 Persen Ada Peluang

"Kenapa begitu ya? Bukan kah Presiden adalah jabatan untuk manusia terbaik pemimpin bangsa?" kata Mardigu yang dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Instagram @mardiguwp pada Jumat, 23 September 2022.

Kemudian, pria yang memiliki julukan Bossman Sontoloyo ini menuturkan banyak manusia unggul yang layak untuk menjadi peserta untuk memimpin bangsa Indonesia.

Hal ini dikarenakan Mardigu sempat tinggal lama di beberapa wilayah Sumatera, Bali, dan Kalimantan meskipun dirinya merupakan orang Jawa.

"Saya Jawa, lama di Sumatera, Bali dan Kalimantan, banyak manusia unggul yang layak dijadikan kontestan pemimpin bangsa," ujarnya.

Baca Juga: Mengenal Hasnaeni 'Wanita Emas' Tersangka Kejagung yang Histeris saat Ditahan

"Ayo coba buat konvensi, adu deh tuh..berani?" sambungnya.

Sebelumnya, pernyataan Luhut tersebut disampaikan dalam sebuah video bincang-bincang dengan Rocky Gerung yang diunggah kanal YouTube RGTV Channel ID pada Rabu, 21 September 2022.

  • Dalam bincang-bincang itu, Rocky Gerung juga mempertegas pernyataan Luhut tersebut dengan mengungkapkan antropologi di Indonesia berbasis ethnicity.

Dirinya menambahkan bahwa fakta tersebut terkadang mampu mematahkan ambisi seseorang untuk menjadi Presiden.

Baca Juga: Listrik PLN Oversupply, Susi Pudjiastuti: Saatnya Pemerintah Duduk Bersama Perusahaan Penyuplai Daya

"Antropologi kita basisnya adalah ethnicity, dan faktualitas itu yang kadangkala membatalkan ambisi orang menjadi Presiden," ujar Rocky Gerung.

Ungkapan Rocky Gerung tersebut langsung disambut oleh Luhut yang menuturkan bahwa dirinya juga tidak bisa menjadi Presiden karena memiliki dua hal yang minoritas.

"Ya termasuk saya. Saya double minoritas. Sudah Batak, Kristen lagi. Jadi saya bilang sudah cukup itu, kita harus tahu, ngapain saya menyakiti diri hati saya," timpal Luhut.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

x