"Kedua, masih ada usaha bahwa Sambo tidak pernah menembak Brigadir J, tetapi yang menembak adalah Bharada E," lanjut Hersubeno Arief.
Ia juga mengungkapkan pengakuan Bripka RR terbaru yang disebutnya sebagai hal yang aneh.
Meski Bripka RR mulai berani membongkar skenario Ferdy Sambo, ada yang menarik dari pengakuan Bripka RR.
"Dia pada waktu Bharada E menembak, mengaku melihat. Tetapi saat ditanya Sambo menembak atau tidak, dia mengaku tak melihat," ujar Hersubeno Areif.
Menariknya, Bripka RR dalam pengakuannya saat Bharada E menembak ia sempat melihat, tetapi setelah itu terdengar panggilan melalui HT dari Brigadir Romer.
Karena mendengar panggilan dari HT, dia keluar dan tak lama kemudian ia kembali dan melihat Sambo menembakkan ke dinding dan langit-langit.
"Saya membayangkan pasti suasananya dramatis sekali ya, ada komandan dia yang memerintahkan seorang anak buahnya untuk mengeksekusi anak buahnya yang lain. Tapi dia bisa konsentrasi mendengar suara HT," komentar Hersubeno Arief.
Hersubeno pun mengakui agak bertanya-tanya dengan situasi tersebut.
Baca Juga: Bharada E dan Brigadir RR, Saksi di Sidang Kode Etik Mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo