Bjorka Klaim Retas Dokumen Milik Jokowi, Rocky Gerung: Kalau Pemerintahnya Sangat Demokratis, Nggak Ada Hacker

- 11 September 2022, 11:25 WIB
Bjorka Sentil mengklaim berhasil meretas dokumen milik Presiden Jokowi.
Bjorka Sentil mengklaim berhasil meretas dokumen milik Presiden Jokowi. /Foto/Twitter @bjorkanism/Instagram @jokowi

SEPUTARTANGSEL.COM - Nama hacker Bjorka menjadi perbincangan publik belakangan ini.

Pasalnya, Bjorka beberapa kali mengklaim berhasil meretas berbagai dokumen ataupun data rahasia milik negara.

Salah satu dokumen yang diklaim berhasil di-hack oleh Bjorka adalah dokumen yang diklaim milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam laman BreachForums pada Jumat, 9 September 2022.

Baca Juga: Hacker Bjorka Bongkar Sosok Pembunuh Munir, Ketua Umum Partai Berkarya Muchdi Purwopranjono Diduga Terseret

Dilihat dari Breached.to, dokumen itu diduga berisi transaksi surat tahun 2019-2021 yang dikirimkan oleh BIN dengan label rahasia kepada Jokowi.

Tak hanya itu, Bjorka mengklaim telah mengunggah total 679.180 dokumen berukuran 40 Mega Byte (MB) dalam bentuk data yang sudah dikompres.

Menanggapi munculnya hacker tersebut, Pengamat Politik Rocky Gerung mempertanyakan alasan di balik munculnya Bjorka.

Menurut Rocky Gerung, Bjorka adalah orang Indonesia yang mempunyai koneksi dengan pihak-pihak tertentu di luar negeri.

Baca Juga: Hacker Minta Ganti 1000 Dolar Amerika Untuk Balikkan Akun Instagram Putri Ridwan Kamil

"Orang bertanya-tanya siapa Bjorka ini. Ya pasti orang dalam negeri yang punya kepentingan dengan rakyat Indonesia yang punya koneksi dengan luar negeri," kata Rocky Gerung.

Mantan Dosen Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan digital security memang berbahaya.

Namun, dia menjelaskan motif seorang hacker meretas data sebuah negara diduga ada hal yang disembunyikan oleh kekuasaan.

"Yang namanya digital security memang bukan sekadar berbahaya, tapi apa gunanya seseorang, pertanyaan kita kan, 'ngapain sih dia nge-hack? Ngapain sih dia nyuri data itu kan. Itu artinya ada sesuatu yang dirahasiakan oleh kekuasaan," ucapnya.

Baca Juga: Link Live Streaming Liga 2 Hari Ini: PSDS Deli Serdang vs Sriwijaya FC, Traktor Kuning Tergetkan Poin Penuh

Menurutnya, sebuah pemerintah yang demokratis tidak akan ada hacker.

Pasalnya, dia mengatakan tidak ada hacker yang akan mencuri data dari sebuah negara yang demokratis.

"Jadi, kalau pemerintahnya sangat demokratis nggak ada hacker di seluruh dunia. Nggak ada hacker itu mencuri data dari negara yang demokratis. Pasti ada yang disembunyikan," ungkapnya, dalam video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu, 10 September 2022.

Lebih lanjut, dia menjelaskan negara-negara yang menunjukkan kecendurangan otoriter akan menjadi sasaran bagi hacker.

Baca Juga: Kamaruddin Simanjuntak Mendadak 'Hilang', Refly Harun Unggah Foto Pengacara Brigadir J Makan Durian

Dia menyimpulkan Indonesia sedang berada dalam arah yang otoriter karena sudah menjadi sasaran hacker.

"Jadi, pemerintah demokratis yang mulai memperlihatkan kecenderungan otoriter itu sasaran hacker. Berarti Indonesia sudah sedang ada di dalam arah otoriter sehingga hacker ambil alih," tukasnya.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x