Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Kasus pembunuhan Brigadir J masih menjadi sorotan publik.
Tak hanya para tersangka yang menjadi sorotan, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri, Brigjen Andi Rian Djajadi pun turut menjadi sorotan.
Brigjen Andi Rian menjadi sorotan lantaran dinilai memiliki gaya outfit yang tidak murah.
Brigjen Andi Rian beberapa kali tertangkap kamera menggunakan kemeja mahal dan cincin yang diduga Blue Safir.
Tak hanya kemeja dan cincin mewah, Brigjen Andi Rian juga terlihat mengenakan jam tangan mewah pada saat konferensi pers terkait penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir J.
Informasi soal outfit mewah Brigjen Andi Rian yang menjadi sorotan publik itu disampaikan oleh Refly Harun.
Baca Juga: Beredar Video Lama Ahok Soal Bubarin Pertamina, Andi Sinulingga Berang: Mingkem
Melihat hal itu, Refly Harun turut menanggapi terkait outfit Dirtipidum, Brigjen Andi Rian yang menjadi sorotan.
Tanggapan tersebut disampaikan melalui kanal YouTube Refly Harun pada Selasa, 6 Agustus 2022.
"Kalau dia setingkat Irjen gajinya Rp35 Juta lah tapi kalau setingkat Brigjen mungkin Rp30 Juta lah. Tapi kalau dia sampai beli baju jutaan bahkan bisa belasan juta. Kemudian beli cincin miliaran nah ini patut ditanya darimana the money," ujar Refly Harun.
"Kalau hasil usaha sendiri biasanya itu ya sayang lah dibelikan barang macam-macam. Berarti spektakuler lah ya usahanya. Tapi kalau dia berusaha misalnya berarti dia usaha ndak kerja secara full dong," terangnya.
Refly Harun juga mengatakan mewah itu merupakan bukan sesuatu yang primer atau sekunder, melainkan sudah termasuk kebutuhan tersier.
Ia mencemaskan lingkungan Jendral berpakaian keren karena mereka bergaul dengan para kalangan tinggi yang memiliki kepentingan.
"Karena ya tadi mereka bergaul dengan kalangan -kalangan tinggi yang bisa mentreatment mereka ya itu yang gawatnya,"ucap Refly Harun.
Refly Harun menyebut ada 2 hal yang perlu dicermati dalam hal kemewahan gaya hidup para Jenderal.
"Ada dua hal yang perlu kita catat dalam konteks ini dan ini pasti salah semua," kata Refly Harun
"Satu, sumber pendapatan. Apakah sumber pendapatan ini legal atau tidak? kalau legal, berarti luar biasa ini atau istrinya. Kalau tidak legal maka bisa didapat dari kasus-kasus yang diolah sedemikian rupa," sambungnya.
Refly Harun menyebut untuk yang kedua yakni ketika sumbernya dipermasalahkan, namun justru dengan sengaja memperlihatkan gaya kemewahannya ke hadapan publik.
"Orang mempertanyakan sumber-sumber yang beredar haram dan lain sebagainya, tiba-tiba hadir dalam press conference dengan pakaian yang sangat mewah, itu yang jadi masalah ya,"jelas Refly Harun.
"Jadi sangat aneh bin ajaib lah kurang lebihnya," imbuhnya.
Selanjutnya, Refly Harun menegaskan sebagai pelindung dan pengayom masyarakat harus memberikan contoh yang baik. ***
