SEPUTARTANGSEL.COM - Baru-baru ini tengah ramai di media sosial soal pernyataan Kamaruddin Simanjuntak menyebut adanya dana Rp300 triliun yang dipersiapkan untuk modal kampanye seorang Calon Presiden (Capres) di Pemilu 2024.
Kamaruddin yang kini jadi pengacara dari Brigadir J mengatakan dana sebesar Rp300T tersebut disimpan Dirut BUMN.
Hal itu diungkap Kamaruddin saat bertemu KPK dalam sebuah dialog.
Melihat hal tersebut, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu atau biasa dikenal dengan Said Didu menyinggung soal kinerja BUMN di era sekarang.
"BUMN itu dibentuk namanya Badan Usaha Milik Negara bukan Badan Usaha Milik Pemerintah apalagi milik nenek lo apalagi ini pribadi," kata Said Didu dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Refly Harun, Sabtu, 27 Agustus 2022.
"Ada tim sukses yang sangat besar, Tim sukses yang dianggap sangat berperan sakit dan butuh biaya besar. Dicarilah BUMN yang fasilitas kesehatan besar yang mampu membiayai kesehatan bekas relawan tersebut," jelasnya.
"Coba bayangkan rusaknya moral negara ini seperti ini bukan karena orang itu untuk memperbaiki BUMN tapi karena orang ini harus berobat sehingga dicarikan BUMN yang mampu mengobati,"jelasnya lagi.