Kapolda Metro Jaya Fadil Imran Diduga Terlibat Skenario Ferdy Sambo, Alvin Lim: Harusnya Dia...

- 24 Agustus 2022, 07:42 WIB
Advokat Alvin Lim menanggapi dugaan Kapolda Metro Jaya Fadil Imran ikut terlibat kasus pembunuhan Brigadir J
Advokat Alvin Lim menanggapi dugaan Kapolda Metro Jaya Fadil Imran ikut terlibat kasus pembunuhan Brigadir J /Tangkap layar kanal YouTube LQ Lawfirm /

SEPUTARTANGSEL.COM - Baru-baru ini sosok Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran turut jadi perbincangan publik lantaran diduga terlibat skenario Ferdy Sambo atas kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Irjen Pol Fadil Imran diduga sudah mengetahui skenario yang dibuat oleh Ferdy Sambo sejak awal.

Selanjutnya, Fadil Imran dikabarkan sudah dilakukan pemeriksaan oleh Inspektorat Khusus (Itsus) terkait dugaan keterlibatan dirinya dalam skenario Ferdy Sambo.

Baca Juga: Terungkap 'Skuad' yang Ancam Bunuh Brigadir J, Refly Harun: Kalau Kita Biarkan Saja, Maka Akan...

Selain Fadil Imran, Kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J juga turut menyeret banyak polisi.

Salah satunya yakni Wakil Direktur Reserse kriminal Umum (Wadirreskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Jerry Raymond Siagian yang kini ditahan di tempat khusus (patsus) di mako Brimob, Kelapa Dua, Depok lantaran terlibat dalam pelanggaran kode etik penanganan kasus pembunuhan Brigadir J.

Melihat hal tersebut, seorang advokat, Alvin Lim turut menanggapi kasus pembunuhan berencana Brigadir J yang menyeret nama Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran.

Baca Juga: Hasil Lengkap Autopsi Ulang Brigadir J Versi Pengacara Kamaruddin Simanjuntak, Ada Luka Tembak di...

Alvin Lim yang juga tergabung dalam LQ Indonesia Lawfirm berpendapat berdasarkan dari segi normatif hukum, aturan sudah jelas apabila ada pidana lapor ke polisi, maka pihak polisi tersebut wajib olah TKP secara langsung.

"Nah ketika lapor itu seharusnya langsung wajib apa olah TKP pasang police line. itu tidak dilakukan. Tidak dilakukan proses hukum acara yang benar ketika itu terjadi," kata Alvin Lim dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Refly Harun, 24 Agustus 2022.

Ia mengungkapkan pemimpin yang baik seharusnya datang ke lokasi TKP saat terjadi ada tindak pidana untuk mengungkap kasus tersebut.

Baca Juga: Istri Ferdy Sambo Sebut Brigadir J Masuk ke Kamar dan Melucuti Pakaiannya, Refly Harun: Bukan Tidak Mungkin...

Menurutnya, kasus pembunuhan berencana Brigadir J adalah kasus super luar biasa, Yang pertama karena pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati dan yang kedua, pembunuhan berencana Brigadir J terjadi di rumah seorang jendral.

Dua hal itu sudah seharusnya layak sebagai Kapolda untuk turun melihat langsung kasus yang sebenarnya terjadi.

"Terlepas ini mau Fadil Imran atau siapa, kapolda yang hebat yang baik dan benar adalah ia akan langsung terjun ke lapangan. Dia mau tau dong berapa besar demissnya, penyebabnya apa, kerugiannya apa, siapa pelakunya kira-kira karena dia juga pasti harus ngerti antisipasi media nih pasti akan berita viral," kata Alvin.

Baca Juga: Jadwal Samsat Keliling Tangsel Hari Ini Rabu 24 Agustus 2022, Ada di Pamulang Square

Alvin Lim ini mengatakan kalau kasus besar seperti pembunuhan berencana Brigadir J yang diduga menyeret namanya terjadi di internasional atau di luar negeri yang mana etiknya sudah tinggi, maka polisi yang terseret namanya sudah pasti mengundurkan diri.

"Ini kalo di luar negeri di Jepang lah atau di Amerika yang mana etiknya udah tinggi itu Kapoldanya pasti sudah langsung resign. Itu karena punya etik yang tinggi," ujar Alvin Lim.

"Seharusnya dia mundur. Kalo di Indonesia kaga ada kayak begitu mundur. Kapolri harus tegas cut Fadil Imran," tegasnya.

Alvin Lim juga mengatakan Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran tidak memiliki prestasi dalam menindak kasus pidana. Ia mencontohkan salah satu kasus yang dinilai tidak berjalan sesuai dengan hukum.

Baca Juga: Anak TK di Do Jadi Trending di Twitter, Ada Apa Sih?

"Investasi bodong itu satupun ga ada yang jalan di Polda Metro Jaya pak. Mahkota 7,5 triliun satupun ga ada yang jalan," ungkap Alvin Alim.

"Nah ini loh maksud saya jadi pas masih dalam penanganan kasus pidana kalau menurut saya pak Fadil Imran itu gak ada prestasinya. Yang dia gembar gemborin adalah keberhasilan menangani Covid. Kalau keberhasilan menangani Covid jangan jadi polisi bang. Jadilah dia pegawai di Menteri Kesehatan selesai," imbuhnya.

Refly Harun kemudian menimpali bahwa posisi Fadil Imran sangat kuat. Hal itu dibuktikan dari pernyataan Kabid Humas yang tidak membenarkan ketika ada spekulasi yang menyatakan Fadil Imran diperiksa.

Baca Juga: Jadwal Sholat Wilayah Jakarta Rabu 24 Agustus 2022, Cek di Sini

"Kesannya seolah-olah terkesan kok Kapolda kuat banget ya. Bukan soal suka atau tidak suka. Kita bicara sesuatu pada tempatnya lah. kasusnya luar biasa tapi dia tetap saja disitu," kata Refly harun kepada Alvin Lim.

Alvin mengatakan menurut dari sisi politik, di dalam kepolisian dibagi dari beberapa fraksi.

Menurutnya, selain Kapolri dan Ferdy Sambo, ada dua raja kecil yaitu Fadil Imran dan Nico Afinta yang sekarang menjabat Kapolda Jatim.

Maka dari itu, lanjut ALvin, Kapolri belum tentu berani karena dua orang tersebut adalah Kapolri-Kapolri kecil secara politik.

Simak info lengkap terkait Pembunuhan Brigadir J di Topik Khusus berikut: KLIK DI SINI.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

x