Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Sudah dua pekan lebih Brigadir J alias Brigadir Yosua dinyatakan tewas dalam baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif, Irjen Ferdy Sambo.
Namun, kematian Brigadir J masih meninggalkan banyak tanda tanya di benak publik.
Sejak awal diumumkan ke publik, banyak pihak menilai kematian Brigadir J dipenuhi dengan kejanggalan. Dari mulai CCTV yang disebut mati hingga ditemukannya luka-luka tak wajar di tubuh jenzah.
Baca Juga: Susno Duadji Soal Tewasnya Brigadir J: Boro-boro Menentukan Tersangka, Kasusnya Saja Belum Jelas
Terlebih, saat ini Polri belum juga mengumumkan tersangka dalam kasus Brigadir J meski sudah naik tahap penyidikan.
Menanggapi hal ini, mantan Kadiv Hukum Polri Irjen (Purn) Aryanto Sutadi menilai polisi justru menambah kebingungan masyarakat.
Menurut Aryanto Sutadi, kebingungan itu muncul sejak kasus Brigadir J diekspos pertama kali kepada publik oleh Karo Penmas Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, 11 Juli 2022.
"Kesimpulan itu mestinya berdasarkan dari pengakuan saksi, ada saksi yang lain, kemudian ada bukti yang lain yang menunjukkan, barulah disimpulkan," kata Aryanto Sutadi, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Polisi Ooh Polisi pada Selasa, 26 Juli 2022.
Baca Juga: Irjen Aryanto Sutadi Sebut Polri Terkesan Main-main dalam Kasus Brigadir J: Ini Memang Sandiwara
