SEPUTARTANGSEL.COM - Sudah lebih dari sepekan Brigadir Yosua alias Brigadir J tewas di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo.
Namun, spekulasi publik terkait tewasnya Brigadir J masih terus bermunculan dan menjadi bola liar.
Tak hanya masyarakat, sejumlah tokoh juga ikut menyoroti kejanggalan tewasnya Brigadir J.
Salah satunya adalah Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring.
Tifatul Sembiring bahkan menilai kejanggalan tewasnya Brigadir J di rumah Ferdy Sambo persis seperti penembakan terhadap 6 laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada 2020 silam.
Beberapa kejanggalan terkait tewasnya Brigadir J itu diungkap Tifatul Sembiring.
Di antaranya adalah 3 buah telepon genggam atau handphone milik Brigadir J yang hilang, matinya CCTV di rumah Ferdy Sambo saat kejadian, hingga Kepolisian yang dinilai lamban dalam mengumumkan kasus ini.
"3 handphone Brig J hilang, CCTV mati, 3 hari setelah Brigadir J meninggal, baru diumumkan. Hmmm…. penuh misteri, se-misteri penembakan laskar FPI…," kata Tifatul Sembiring, dikutip SeputarTangsel.com dari akun Twitter @tifsembiring pada Minggu, 17 Juli 2022.
Anggota DPR RI itu pun meminta agar kasus tewasnya Brigadir J di rumah Ferdy Sambo diusut tuntas.
"Usut Buka Secara Tuntas," tegas Tifatul Sembiring.
Sebagai informasi, Brigadir J diketahui tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E.
Peristiwa itu terjadi di rumah Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022 sekitar pukul 17.00 WIB.
Sebelum insiden baku tembak itu terjadi, Brigadir J disebut-sebut masuk ke kamar istri Ferdy Sambo.
Brigadir J diduga telah melakukan pelecehan seksual dan menodongkan senjata kepada istri Ferdy Sambo.
Diduga panik karena ketahuan, insiden baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E pun tak dapat terhindarkan.***