Network
SEPUTARTANGSEL.COM- Rencana mengenai legalisasi ganja medis menjadi sorotan banyak pihak.
Beberapa dokter justru mengkhawatirkan dengan adanya legalisasi ganja medis akan menimbulkan lebih banyak keburukan.
Dengan dilegalkannya ganja medis akan makin mudah menimbulkan penyelewengan.
Hal itu pula yang dikhawatirkan oleh dokter yang juga aktivis sosial, dokter Eva Sri Diana Chaniago.
Dokter Eva Sri Diana Chaniago melalui cuitannya di akun twitter @DrEvaChaniago mengkritik rencana legalisasi ganja medis.
"Satu kasus anak sakit viral, mendadak semua pejabat jadi peduli, walau bukan ahlinya tp ngotot minta segera legalisasi ganja," cuitan dokter Eva pada Senin, 4 Juli 2022.
Ia kemudian membandingkan dengan kasus KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) yang hingga menimbulkan kematian, tetapi tak menjadi perhatian para pejabat.
Ia pengkritik pejabat yang ramai memberikan dukungan untuk legalisasi ganja medis, tetapi bungkam pada kasus KIPI yang beberapa bahkan menimbulkan kematian.
Baca Juga: Viral Seorang Ibu Minta Tolong Anaknya Celebral Palsy Butuh Ganja Medis
"Giliran viral kasus-kasus KIPI, bahkan berujung kematian
Knp semua bungkam ? Kemana kepedulian para pejabat spt yg ditunjukkan kasus ganja ini? Miris," ujarnya lagi.
Rencana dilegalkannya ganja medis mencuat setelah seorang ibu yang anaknya menderita Celebral Palsy menuntut dilegalkannya ganja medis saat acara Car Free Day di Bundaran HI untuk pengobatan anaknya.
Permohonan ibu yang sebelumnya juga pernah menuntut ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk melegalkan ganja medis ini makin menjadi sorotan setelah Wakil Presiden Ma'ruf Amin ikut berkomentar.
Ma'ruf Amin memerintahkan MUI untuk melakukan pembahasan mengenai ganja medis tersebut.
Baca Juga: Menkes Izinkan Penelitian Medis terhadap Ganja: Sebentar Lagi, Akan Keluar Regulasinya
Sejak pernyataan Ma'ruf Amin, para pejabat pun ramai-ramai menyetujui pembahasan mengenai ganja medis. ***
