Ali Mochtar Ngabalin dan Said Didu Saling Serang di Media Sosial: yang Bersangkutan Digaji untuk Memaki Rakyat

- 24 Mei 2022, 16:02 WIB
Mantan Sekretaris Menteri BUMN Muhammad Said Didu saling sindir dengan keras melawan staf ahli KSP Ali Mocthar Ngabalin.
Mantan Sekretaris Menteri BUMN Muhammad Said Didu saling sindir dengan keras melawan staf ahli KSP Ali Mocthar Ngabalin. /Twitter SaidDidu

SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin saling menyerang di media sosial Twitter.

Ali Mochtar Ngabalin dan Said Didu saling berkomentar dan memberikan sindiran di media sosial Twitter.

Sebelumnya Said Didu menyebut Ali Ngabalin sebagai penjilat karena pendapatnya sering berubah-ubah seolah hanya untuk memuaskan penguasa.

Baca Juga: Sutiyoso Khawatir WNA China Jadi Mayoritas, Refly Harun: Rumornya TKA Itu Tentara Terlatih dari Suku Han

Kemudian keduanya berbeda pendapat soal polemik deportasi Ustadz Abdul Somad (UAS) di Singapura. Namun tiba-tiba, Aki Mochtar Ngabalin membalas Said Didu dengan komentar kasar, yakni mempertanyakan perbedaan isi kepala Said didu dengan isi septik tank.

Said Didu pun menyindir balik Ngabalin sebagai tokoh yang lihai menjilat kekuasaan.

"Silakan lanjutkan kenikmatan jilatannya,” tulis Said dikutip SeputarTangsel.com dari akun Twitter @msaid_didu Selasa 24 Mei 2022.

Baca Juga: Jokowi Tunjuk Luhut Urus Minyak Goreng, Masinton Pasaribu: Makin Tidak Kredibel

Kemudian, Dosen Universitas Negeri Jakarta Ali Syarief turut memberikan komentar tentang Ali Mochtar Ngabalin, mengenai untuk apa Ngabalin digaji.

"Tahu tugas nya Ngabalin atas nama Negara? Melawan @msaid_didu dan Rafly Harun," ujar Ali Syarief dengan akun Twitter @alisyarief.

Kemudian Said Didu pun menyebutkan bahwa Ngabalin digaji untuk memaki rakyat.

"Hahaha dan ybs digaji dari uang utk memaki rakyat," ujar Said Didu.

Baca Juga: Kebakaran Dekat Stasiun Kebayoran Lama, 27 Mobil Pemadam Dikerahkan

Sebelumnya, Ali Mochtar Ngabalin dan Said Didu berbeda pendapat soal polemik penolakan Ustaz Abdul Somad (UAS) oleh Singapura.

Said Didu menilai bahwa Kemenlu perlu mempertanyakan alasan Kemendagri Singapura mengenai alasan deportasi UAS. Namun Ali Mochtar Ngabalin berpendapat bahwa hal itu bukan urusan pemerintahan Indonesia.

“Apa perbedaan isi kepala said didu dan isi septic tank?.#BelumSiumanBro,” tulis Ali Mochtar Ngabalin di Twitternya. Komentar bersamaan dengan postingan narasi berita “Ngabalin Sebut Penolakan UAS Bukan Urusan Pemerintah, Said Didu: Betapa Rusaknya Pengelolaan Negara”.

Ketika itu Said Didu menilai pernyataan Ali Ngabalin yang menyebut penolakan kedatangan UAS di Singapura bukan urusan pemerintah.

Baca Juga: BTS Jadi Duta Global di Ajang Balap Formula E Seoul Agustus 2022

Said Didu menilai betapa rusaknya pengelolaan negara yang tidak menjalankan amanat konstitusi.

Ali Mochtar Ngabalin menyebut persoalan UAS itu bukan urusannya pemerintah RI, tetapi merupakan urusan kedaulatan negara Singapura. Said Didu pun merespon pendapatan Ngabalin:

“Jika suara istana seperti ini, kita sdh bisa bayangkan betapa rusaknya pengelolaan negara. Secara terbuka sdh tdk melaksanakan amanat konstitusi yaitu Negara/pemerintah berkewajiban melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,” tulis Said Didu.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini