SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu kembali menyoroti kebijakan pemerintah tentang minyak goreng.
Menurut Said Didu, berbagai kebijakan tentang minyak goreng sudah dilakukan Presiden Jokowi.
Said Didu menyebut semua kebijakan sebagai kerugian dan mempertanyakan apakah sudah membuat harga minyak goreng turun.
"Bapak Presiden Yth, kebijakan penanganan migir sdh: 1. sdh habiskan subsidi dan BLT sktr Rp 15 trilyun. 2) kehilangan pendapatan negara sktr Rp 12 trilyun per bulan. 3) kehilangan perolehan ekspor sktr Rp 22 trilyun per bulan," ungkap Said Didu sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @saiddidu, Minggu 8 Mei 2022.
"Apakah dg kerugian tsb harga minyak sudah turun?" tanya Said Didu.
Netizen yang membaca cuitan Said Didu kali ini hampir satu suara. Mereka menilai, kebijakan yang dilakukan justru membuat petani merugi.
"Stlh ada larangan ekspor, di tingkat petani harga sawit anjlok stlh sebelumnya tinggi. Krn demandnya jg tinggi, hulu atau perkebunan tdk masalah soal kualitas produksi? Yg diekspor sawit mentah atau sawit olahan berupa produk turunan yakni CPO? brp utk biodiesel, plm, oil/migor?" kata @Setiawan6251ya1.