Moeldoko Sebut NII Saat Ini Lebih Berbahaya dari Kartosoewirjo, Cipta Panca: Lebih Ngeri Pembegal Partai Sih

- 23 April 2022, 17:52 WIB
Kepala KSP Jenderal (Purn) Moeldoko menyebut NII saat ini lebih berbahaya dibanding zaman Kartosoewirjo.
Kepala KSP Jenderal (Purn) Moeldoko menyebut NII saat ini lebih berbahaya dibanding zaman Kartosoewirjo. /Instagram.com/@dr_moeldoko

SEPUTARTANGSEL.COM - Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana turut menanggapi pernyataan Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko yang menyebut Negara Islam Indonesia (NII) saat ini lebih berbahaya dari masa Kartosoewirjo.

Menurut Cipta Panca, lebih mengerikan pembegal partai politik dibandingkan dengan NII saat ini yang disebut oleh Moeldoko.

Untuk diketahui, Moeldoko pernah menjadi Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang beberapa waktu lalu. Namun, Kemenkumham menegaskan Partai Demokrat yang sah berada di bawah kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca Juga: Moeldoko Sebut NII Lebih Berbahaya dari Kartosoewirjo, Fadli Zon: Beginilah Kalau Pejabat Tak Cerdas

"Lebih ngeri pembegal partai sih kalau menurut saya. Iya nga sih?" tulis Cipta Panca, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @panca66, Sabtu, 23 April 2022.

Sebelumnya, Moeldoko mengatakan bahwa NII saat ini telah memasuki berbagai aspek kehidupan masyarakat melalui aparat sipil negara (ASN), aparat keamanan, mahasiswa, hingga institusi dan penguasa.

Moeldoko mengatakan, NII saat ini telah menjadi organisasi yang sangat berbahaya.

Pasalnya menurut Moeldoko, NII tidak mudah dikenali dan pergerakannya tidak sepenuhnya menggunakan senjata.

Baca Juga: Yan Harahap Sebut Mafia Minyak Goreng Berteman dengan Luhut dan Moeldoko: Pantas Mendag Tak Mampu Lawan

Bahkan, Moeldoko menyebut NII saat ini jauh lebih mengerikan dibandingkan dengan zaman Kartosoewirjo dan Kahar Muzakkar.

Hal itu, kata Moeldoko, membuat NII sulit ditangkap dan diselesaikan.

Karenanya, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu pun mengimbau masyarakat agar waspada terhadap keberadaan NII.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

x