Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, MS Kaban turut buka suara terkait tudingan Densus 88 yang menyebut anggota Negara Islam Indonesia (NII) Sumatera Barat (Sumbar) yang ingin menggulingkan pemerintah sebelum Pemilu 2024.
MS Kaban mengungkapkan lebih dari 80 persen masyarakat Sumbar memilih pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pada Pemilu 2019.
Sementara, MS Kaban mengatakan pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin mengalami kekalahan telah di Sumbar.
Baca Juga: Densus 88 Tangkap Anggota NII Sumbar, Gubernur Minta Penjelasan Data
Dengan nada menyindir, MS Kaban menduga ada dendam akibat kekalahan Pemilu 2019, sehingga Sumbar diframing sebagai sarang NII.
Hal itu diungkapkan oleh MS Kaban melalui cuitan di akun Twitter @MSKaban3 pada Selasa, 19 April 2022.
"Pemilu2019 masyarakat Sumbar lebih dari 80% pilih pasangan Prabowo Sandi,pasangan Jkwi MA KO total,Apakah ada"dendam" shg Sumbar di framming sarang NII," tulis MS Kaban.
Mantan Menteri Kehutanan itu mengatakan framing ingin dibuat seolah tidak heran Jokowi kalah telak di Sumbar karena wilayah tersebut merupakan sarang NII.
Baca Juga: Densus 88 Tangkap Anggota NII Sumbar dengan Bukti Golok, Said Didu: Waduh, Semua Laki-laki Bugis Punya
Namun, MS Kaban menegaskan narasi tersebut tidak akan mempan terhadap orang Sumbar. Pasalnya, masyarakat Sumbar merupakan orang-orang cerdik.
"Pantas Jkwi KO di Sumbar,sarang NII toh kagak bakalan mempan.Urang awak ko cadiak," katanya.
Lebih lanjut, MS Kaban meminta Densus 88 untuk bersikap profesional dan tidak main asal menuding Sumbar sebagai sarang NII.
"Densus 88 profesional dong,jgn main tuduh," ucapnya.
Baca Juga: Tim Densus 88 Sebut NII Sumbar Berniat Lengserkan Jokowi Sebelum Pemilu 2024, Fadli Zon: Yang Benar Saja
Sebelumnya, Densus 88 melakukan penangkapan terhadap 16 orang anggota NII di wilayah Sumbar pada Jumat, 25 Maret 2022.
Dalam pengembangan kasus tersebut, Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar pada Senin, 18 April 2022 menjelaskan bahwa pihaknya mengklaim jaringan NII Sumbar memiliki rencana untuk menggulingkan pemerintah sebelum Pemilu 2024.***
