Dalam pemberitaan itu, Jokowi menyebutkan bahwa dulu selama 40 tahun pembangunan jalan tol hanya 780 Km.
Said Didu menjelaskan bahwa data Jokowi tersebut keliru.
Said Didu juga menjelaskan bahwa Badan Usaha Milik Negara kini terlilit hutang karena proyek pembangunan jalan tol dinilainya merugi.
"BUMN skrg terbelit utang karena bangun tol BERBAYAR yang rugi.Semoga jelas," kata Said Didu.
Said Didu menjelaskan pihak yang membangun jalan tol adalah BUMN.
Seharusnya pemerintah bisa mencari jalan agar jalan tol yang berstatus jalan negara seharusnya digratiskan untuk masyarakat.
"Karena yg membangun jalan Tol itu bukan pemerintah tapi badan usaha. Tugas pemerintah memperbanyak jalan negara GRATIS. Jelas ?" ungkapnya.***