SEPUTARTANGSEL.COM - Ribuan ikan mati di aliran Sungai Serayu, Banyumas, Jawa Tengah dalam satu pekan terakhir.
Kematian ribuan ikan itu dipastikan terjadi karena aktivitas PT Indonesia Power Mrica Power Generation Unit (PGU) selaku pengelola waduk dan PLTA Panglima Besar Soedirman/PLTA Mrica menggelontor lumpur sedimentasi ke hilir Sungai Serayu.
Pemerintah Kabupaten Banyumas meminta PT Indonesia Power Mrica PGU bertanggung jawab. Pihak PT Indonesia Power pun menyampaikan permohonan maaf.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengaku memaklumi bahwa musibah itu terjadi bukan karena kesengajaan.
"Karena ini force majeure, kami maklumi bahwa itu terjadi, tetapi ini tetap salah juga karena tidak ada koordinasi dengan kami. Kalau ada koordinasi, kemungkinan kita bisa bersiap dulu," kata Bupati Banyumas, Achmad Husein, di Rumah Dinas Bupati, Kompleks Pendopo Sipanji, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat 8 April 2022.
Dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Achmad Husein menyampaikan hal tersebut usai rapat terbatas guna membahas masalah kematian ribuan ikan di Sungai Serayu yang terjadi pada 1 dan 7 April 2022.
Rapat dihadiri General Manager PT Indonesia Power Mrica PGU, PS Kuncoro, sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Banyumas, direksi Perum DAM Tirta Satria Banyumas, dan para camat yang wilayahnya dilewati Sungai Serayu.
Baca Juga: Ini Dia Tiga Oknum TNI yang Tewaskan Dua Pengendara Motor di Nagrek dan Buang ke Sungai Serayu