Siswa SMA yang Tewas di Jogja Diduga Bukan Korban Klitih, Tapi Tawuran Antar Geng Remaja

- 7 April 2022, 22:33 WIB
Kapolsek Banguntapan, Kompol Zaenal Supriyatna, memperlihatkan senjata berupa gir motor yang akan digunakan kelompok geng remaja tawuran di dekat TKP tewasnya Daffa.
Kapolsek Banguntapan, Kompol Zaenal Supriyatna, memperlihatkan senjata berupa gir motor yang akan digunakan kelompok geng remaja tawuran di dekat TKP tewasnya Daffa. /Foto: Humas Polres Bantul/

Baca Juga: Tanggapi Korban Tewas Diduga Akibat Klitih Yogyakarta, PP IPM: Aparat Harus Tegas

Sebelumnya kelompok remaja ini lalu lalang di seputaran Jalan Wonosari hingga Simpang Wiyoro.

Anggota polisi yang tengah patroli, mencurigai mereka. Setelah diberhentikan dan digeledah, ternyata mereka membawa gir yang diikat tali warna kuning dan stik.

"Para remaja tersebut diamankan pada hari Kamis pukul 02.00 WIB dini hari di simpang empat Ketandan oleh Pokdarkamtibmas bersama patroli Polsek Banguntapan dan Polres Bantul," katanya, seperti dikutip dari Tribrata News Bantul.

Kepada polisi, para pelaku mengaku awalnya mereka janjian hendak tawuran di Jalan Wonosari Km 6. Namun kelompok lawan tidak datang.

Karena tidak datang, mereka mondar-mandir mencari musuh. Saat itulah mereka kepergok patroli polisi Polsek Banguntapan.

Baca Juga: Jogja Diteror Aksi Klitih, Bupati Sleman Bagi Wifi Gratis dan Bangun Sport Center

"Total ada empat remaja yang ditangkap. Sementara dua remaja lain yang diduga membawa sebuah celurit melarikan diri," ujar Zaenal.

Ditambahkan, dari hasil pemeriksaan, para remaja berusia 17-an tahun ini tergabung dalam geng yang bernama Mavastra.

Mereka sebelumnya telah janjian tawuran dengan kelompok lain bernama Resistor melalui pesan WhatsApp.

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x