Protes Harga BBM Naik, Said Didu: Harga Minyak International Anjlok Kok Naik

- 1 April 2022, 06:35 WIB
Said Didu kritik kebijakan pemerintah terkait kenaikan BBM di dalam negeri
Said Didu kritik kebijakan pemerintah terkait kenaikan BBM di dalam negeri /Foto: Twitter/ @msaid_didu/
SEPUTARTANGSEL.COM - Per hari ini, Jumat 1 April 2022 harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi jenis Pertamax resmi naik menjadi Rp12.500 per liter.
 
Kenaikan harga BBM oleh PT Pertamina (Persero) berlaku untuk 34 provinsi di Indonesia.
 
Di wilayah Jawa dan Bali harga Pertamax dibanderol Rp12.500, naik dari sebelumnya Rp9.000 per liter. Sama halnya di Maluku naik menjadi Rp12.750 per liter dari sebelumnya Rp9.200 per liter. 
 
 
Menanggapi hal ini, mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mempertanyakan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM di saat harga crude oil (minyak mentah) sedang turun.
 
"Bukan itu masalahnya, pertanyaan publik adalah kenapa saat crude anjlok, BBM pertamina tidak turun ? Mohon Pak Komut @basuki_btp Jelaskan dengan  jujur dan kata-kata yang sopan," kata Said Didu dikutip SeputarTangsel.com dari akun Twitter @msaid_didu pada Jumat 1 April 2022.
 
Said Didu menanyakan harga BBM yang tidak turun, padahal harga crude oil international sedang turun.
 
 
Pertanyaan Said Didu tentang kenaikan harga BBM ditujukan pada Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahja Pernama alias Ahok.
 
Sebagai informasi, harga crude oil turun lebih dari 8 persen ke posisi terendah sejak perdagangan Senin, 28 Maret 2022.
 
Penurunan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate yang menjadi patokan minyak AS turun 8,25 persen menjadi USD 104,50 per barel.
 
Sedangkan harga minyak patokan internasional yaitu Brent diperdagangkan turun 7,4 persen ke level USD 111,61 per barel.
 
 
Said Didu menyesalkan penurunan harga crude oil tidak berimplikasi pada penurunan harga BBM di dalam negeri.
 
Sementara itu, Ahok mengatakan bahwa harga BBM Pertamax masih akan lebih murah dibandingkan swasta.
 
Menurut Ahok, jika dibandingkan dengan Shell misalnya, harga Shell Super yang BBM beroktan 92 setara Pertamax dibanderol Rp12.990 per liter per Maret 2022. Produk BBM setara dari BP, BP 92, dijual Rp12.500 per liter. Lalu, Vivo menjual Revvo 92 Rp11.900 per liter.
 
Said Didu menanggapi pernyataan Ahok, bahwa sudah dipastikan harga BBM SPBU swasta akan lebih mahal karena secara teknis SPBU swasta mengambil minyak dari Pertamina.
 
 
"Sebagai informasi saja bahwa sebagian besar SPBU swasta membeli BBM lewat Pertamina - ya pasti lebih mahal swasta," kata Said Didu.
 
Kemudin Said Didu menginformasikan bahwa selisih keuntungan dari kenaikan harga BBM tidak akan masuk ke APBN, artinya tidak akan dinikmati masyarakat.
 
"Mana ada hasil penjualan BBM masuk ke APBN. Yang masuk ke APBN hanya pajak dan deviden dari laba pertamina," katanya.***

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini

x