Sementara itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa pemberhentian Terawan oleh IDI akan menjadi landmark.
Ini karena IDI mencatat beberapa kesalahan kode etik kedokteran yang dilakukan Terawan. Namun terdapat beberapa elit politik yang membelanya.
Baca Juga: Kim Jong Un Pamer Kembangkan Rudal Balistik Antarbenua, Miliki Kemampuan Tak Terkalahkan
Menurut Jimly, sebagian besar elit politik yang mengenal Terawan pasti akan membelanya, kemudian permasalahan bisa melebar ke mana-mana.
"Sebagai promotor sistem etika bernegara (sistem rule ethics) yang melengkapi sistem rule of law, pemberhentian TERAWAN oleh IDI akan jadi landmark. Sebagian besar elit yang kenal dia pasti membela dan bisa melebar ke mana-mana," kata Jimly di akun Twitter pribadinya @JimlyAs.
Oleh karena itu, kata Jimly, untuk mengambil solusi yang tepat diperlukan adanya dialog.
Disamping itu, diperlukan penataan terpadu sistem nasional etik jabatan publik beserta penegakkannya.
"Perlu solusi dialog untuk penataan terpadu sistem nasional etik jabatan publik beserta penegakanya," kata Jimly.***