Langka di Pasaran, Pabrik Minyak Goreng di Cilincing Disidak Kapolri

- 15 Maret 2022, 17:50 WIB
Kapolri Cek Keterseduaan Minyak Goreng di Pabrik Minyak Goreng di Cilincing
Kapolri Cek Keterseduaan Minyak Goreng di Pabrik Minyak Goreng di Cilincing /Foto: SeputarTangsel/Angger Gita Rezha/

SEPUTARTANGSEL.COM- Langkanya persediaan minyak goreng mendapat perhatian Polri dan Kementerian Perdagangan. 

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi pun turun langsung meninjau pabrik minyak goreng di PT. Bina Karya Prima di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa 15 Maret 2022 guna memastikan produksi dan penyebab langkanya minyak goreng.

Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pihaknya memastikan akan melakukan peninjauan secara langsung ke pabrik-pabrik minyak goreng lainnya untuk memastikan ketersediaan stok hingga harga penjualan minyak goreng dipasaran sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah, yakni Rp14.000 per liter. 

"Saya akan melaksanakan pengecekan lagi ke wilayah lain, untuk memastikan sebenarnya kebijakan terkait DMO sudah berjalan dari pabrik minyak goreng sendiri. Khususnya menjual sampai dengan pasar dengan harga Rp14.000, sesuai dengan apa yang ditetapkan Pemerintah," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam keterangan tertulis yang diterima SeputarTangsel.Com, Selasa 15 Maret 2022.

Sigit mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, produsen minyak mengaku telah mendapatkan bahan baku sesuai dengan harga eceran tertinggi. 

Baca Juga: Mendag Lutfi Dua Kali Tak Hadir Jelaskan Soal Kelangkaan Minyak Goreng, Sufmi Dasco Bakal Panggil Paksa

"Tadi kita tanyakan dari bahan oline dijual sesuai HET Rp10.300. Beliau terima juga dari produsen CPO dengan harga Rp 9.300. Kemudian diolah dan beliau menjual dengan harga sesuai HET Rp14.000. Beliau sampaikan bahwa proses produksinya saat ini bisa dua kali lipat dari yang biasanya," ujar eks Kabareskrim Polri itu.

Mendapati kondisi tersebut, sambung Sigit, pihaknya akan melakukan pengecekan ke pabrik lainnya. Tujuannya untuk melihat apa yang menjadi penyebab masih diketemukannya harga minyak goreng yang dijual dipasaran tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah. 

"Ada hal yang nanti akan kita luruskan dan cek juga ke pabrik-pabrik lain. Apakah ada pabrik lain yang produksinya menurun ataukah ada yang tidak produksi sama sekali atau tetap normal. Menjadi catatan kita untuk melakukan pengecekan di tempat lain, terkait dengan adanya perbedaan harga yang terjadi di pasar," ucap Sigit.

Halaman:

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x