Netizen Ramai Sebut Dokter Sunardi Sebagai Pejuang Kemanusiaan

- 11 Maret 2022, 13:15 WIB
Dokter Sunardi yang tewas ditembak Densus 88 mendapat simpati dari para tokoh dan netizen
Dokter Sunardi yang tewas ditembak Densus 88 mendapat simpati dari para tokoh dan netizen /Twitter/@DokterVall/

SEPUTARTANGSEL.COM - Langkah Densus 88 yang melakukan penembakan terhadap dokter Sunardi mendapatkan kritik dari beberapa aktivis dan netizen di Indonesia.

Tewasnya terduga teroris dokter Sunardi oleh Densus 88 Antiteror menjadi perdebatan yang ramai di media sosial.

Netizen ramai menyampaikan bela sungkawa untuk keluarga dr. Sunardi. Bahkan di media sosial, baik twitter maupun Facebook muncul kesaksian yang menyebut dr Sunardi adalah pejuang kemanusiaan.

Baca Juga: Tim Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris Dokter Sunardi, Nicho Silalahi: Apa Rakyat Cuma Buat Dibantai?

Hal ini mengakibatkan banyak netizen yang menyayangkan langkah Densus 88. Banyak netizen yang tidak percaya bahwa dr Sunardi adalah bagian dari jaringan teroris. Terlebih dr. Sunardi tewas sebelum pembuktian di pengadilan.

Salah satu akun Facebook Wadda Umar menceritakan pengalamannya dengan dokter Sunardi.

"Sy brsama beliau taun 2009 saat jd relawan gempa padang, sungguh luar biasa beliau, sederhana, santun, dan dedikasinya untuk kemanusiaan luar biasa. Saya banyak belajar tentang pengorbanan dan pelayanan dari beliau. Dan dalam setiap ada bencana beliau mngirimkan relawan ke tempat bencana. Tntu saja dalam misi kemanusiaan mengobati yang sakit tanpa memandang suku, bangsa dan agama. Dan pastinya dalam setiap aksinya beliau hnya mmbawa peralatan medik, bukan senjata," dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Facebook Wadda Umar, pada Jumat 11 Maret 2022.

Baca Juga: Dokter Sunardi, Terduga Teroris yang Ditembak Mati Densus 88, Zubairi Djoerban: Hari yang Amat Kelam

"Dan ketika mendengar beliau ditembak mati krn melawan, rasanya tidak mungkin. Karena sy ketemu terakhir beliau hari sabtu kemarin saat beliau takziyah ke keluarga kami- setelah perjumpaan terakhir tahun 2009-, beliau berjalan masih memakai tongkat, tertatih-tatih. Sepertinya tidak mungkin bisa melawan."Semoga Allah mengampuni beliau dan menerima amal beliau, serta memasukkan ke dalam janah bersama para nabi, para sidikin, orang-orang salih dan para syuhada," sambung Wadda.

Halaman:

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

x