Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Awan panas guguran Gunung Merapi pada Rabu dan Kamis, 9-10 Maret 2022 memiliki daya luncur maksimal sampai 5 kilometer.
Karena itu, sejumlah tempat wisata dan penambangan di sekitar Kali Gendol ditutup sementara.
Arah luncur awan panas guguran Gunung Merapi itu mengarah ke Tenggara dari arah puncak.
Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi Akibatkan Hujan Abu, Sebagian Warga Cangkringan Mengungsi
Sampai Kamis, 10 Maret 2022 pagi, tercatat terjadi sebanyak 17 kali awan panas guguran.
Dikutip SeputarTangsel.Com dari Instagram @trc.bpbd.sleman, pada Kamis, 10 Maret 2022, penutupan sejumlah tempat wisata dan tempat penambangan, dilakukan demi keselamatan warga dari dampak yang ditimbulkan oleh erupsi Gunung Merapi.
Beberapa tempat wisata dan tempat penambangan yang ditutup, mempunyai jarak kurang lebih 5 Km dari puncak Gunung Merapi, yang berpotensi terdampak bahaya erupsi.
Baca Juga: Merapi Erupsi, 12 Kali Luncurkan Awan Panas Sejak Dini Hari, Video Lama Pesan Mbah Maridjan Beredar
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman bersama Kepala Pelaksana BPBD Sleman, melakukan koordinasi dengan para Lurah, usai terjadi awan panas guguran Gunung Merapi.
Para Lurah tersebut di antaranya Lurah Umbulharjo, Kepuharjo, Glagaharjo dan Cangkringan.
Selain itu badan lain yang ikut koordinasi di antaranya Basarnas, Polda DIY, Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), dan Dinas Pariwisata menyepakati untuk menutup beberapa tempat wisata dan tempat penambangan, yakni:
1. Wisata Klangon, di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan yang berjarak kurang lebih 4,7 Km dari puncak Merapi.
Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi, Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 5 Kilometer
2. Wisata Bunker Kaliadem, di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan yang berjarak kurang lebih 5 Km dari puncak Merapi.
3. Makam petilasan Mbah Maridjan di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan yang berada dalam radius 5 Km dari puncak Merapi.
4. Galian C di Sungai Kali Gendol, yang menjadi aliran endapan awan panas yang berwarna putih dan masih berasap hingga hari ini.
Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi Keluarkan Awan Panas, BPPTKG Tetapkan Status Siaga
Penutupan Galian C ini segera dilakukan dengan penghentian aktivitas warga dengan surat dari Badan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pengangkatan 6 alat berat sudah dilakukan petugas untuk mensterilkan kegiatan pertambangan pasir.
Dalam koordinasi dengan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), wisata Kaliurang dan Kali Kuning masih dizinkan buka. ***
