SEPUTARTANGSEL.COM - Gunung Merapi di perbatasan Yogakarta dan Jawa Tengah mengalami 161 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Sabtu, 15 Januari 2022.
Gempa guguran lazimnya terjadi setelah erupsi. Penyebabnya adalah guguran lava, yang terjadi pada sistem pembentukan lava.
Gempa guguran ini yaitu gerakan yang terekam pada seismogram akibat jatuhnya fragmen lava ke bagian bawah akibat gravitasi bumi.
Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Luncurkan Lava Panas, Tanda Akan Meletus Lagi? Begini Kata Kepala BPPTKG
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan, Gunung Merapi di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami 161 kali gempa guguran selama periode pengamatan pukul 00.00-24.00 WIB.
Dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Kepala BPPTKG Hanik Humaida, mengatakan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat tiga kali gempa hibrida.
"Selain itu, juga terjadi tiga kali gempa embusan, satu kali gempa vulkanik dangkal, dan satu kali gempa tektonik," ujar Hanik pada Minggu, 16 Januari 2022.
Baca Juga: Status Gunung Merapi Level III atau Siaga Usai 111 Kali Gempa Guguran
Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang dan tebal dengan ketinggian sekitar 200 meter di atas puncak.