Ketua MUI Pusat Cholil Nafis Soroti Polemik Penceramah Radikal: Jangan Sampai karena Mengkritik Pemerintah

- 7 Maret 2022, 08:59 WIB
KH Cholil Nafis soroti polemik penceramah radikal
KH Cholil Nafis soroti polemik penceramah radikal //Instagram/@cholilnafis

Karena itu, BNPT pun merilis indikator penceramah radikal yang dapat dilihat dari materi ceramahnya sebagai berikut.

Pertama, mengajarkan ajaran yang anti Pancasila dan pro ideologi khilafah.

Baca Juga: Sindir KSAD Dudung yang Minta TNI Tak Undang Penceramah Radikal, Ali Syarief: Lagian Ngapain, Kan Bisa...

Kedua, mengajarkan paham takfiri yang mengkafirkan pihak lain yang berbeda paham maupun agama.

Ketiga, menanamkan sikap anti pemimpin atau pemerintahan yang sah dengan sikap membenci dan membangun ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintahan maupun negara melalui propaganda fitnah, adu domba, ujaran kebencian, dan hoaks.

Keempat, memiliki sikap eksklusif terhadap lingkungan maupun perubahan serta intoleransi terhadap perubahan maupun keragaman (pluralitas).

Kelima, biasanya memiliki pandangan anti budaya ataupun anti kearifan lokal keagamaan.

Baca Juga: KSAD Dudung Minta Tak Undang Penceramah Radikal, Ustadz Felix Siauw: Yang Dia Lawan Adalah Allah

Menurut Ahmad, strategi kelompok radikalisme bertujuan untuk menghancurkan Indonesia.

Ia mengatakan, hal itu dilakukan dengan strategi doktrin dan narasi yang ditanamkan kepada masyarakat.

Halaman:

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini