Soeharto Hilang dari Sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949, Sri Sultan Hamengkubuwono X Ungkap Faktanya

- 5 Maret 2022, 11:54 WIB
Beredar video wawancara Sri Sultan Hamengkubuwono X terkait peran Soeharto dalam Serangan Umum 1 Maret 1949
Beredar video wawancara Sri Sultan Hamengkubuwono X terkait peran Soeharto dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 /Humas Pemda DIY/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Polemik hilangnya nama Presiden RI kedua, Soeharto dari sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 20 Tahun 2022 tentang Hari Penegakan Kedaulatan Negara terus menuai polemik.

Salah satu tokoh yang lantang mengkritik hilangnya nama Soeharto dari sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah Politisi Gerindra, Fadli Zon.

Fadli Zon bahkan sampai memberi penjelasan panjang lebar terkait peran Letnan Kolonel (Letkol) Soeharto pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 melalui kanal YouTube miliknya.

Baca Juga: Fadli Zon Bungkam Mahfud MD Soal Hilangnya Soeharto dari Sejarah Serangan Umum 1 Maret: Soekarno Tawanan...

Selain Fadli Zon, beredar pula video wawancara Sri Sultan Hamengkubuwono X dengan BBC pada 1986 silam yang diunggah akun Twitter @BossTemlen pada Sabtu, 5 Maret 2022 dan dibagikan kembali oleh Fadli Zon.

Dalam video tersebut, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan, selama Desember 1948 hingga Februari 1949 terjadi penyerangan secara terus-menerus yang dilakukan TNI terhadap pos-pos Belanda di Tanah Air.

"Adanya perlawanan sporadis pada akhirnya melahirkan gagasan untuk melakukan serangan umum yang lebih besar dari segala penjuru," kata Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Baca Juga: Mengenal Beasiswa Supersemar yang Didirikan Soeharto, Salah Satunya Diterima Mahfud MD

Karena itu, ia mengungkapkan Sri Sultan Hamengkubuwono IX mengirim surat kepada Jenderal Soedirman untuk mengadakan serangan guna merebut kembali Yogyakarta dari tangan Belanda.

Saran Sri Sultan Hamengkubuwono IX itu disetujui Jenderal Soedirman yang memintanya berkoordinasi dengan Letkol Soeharto.

"Panglima Soedirman menyetujui saran Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan meminta Sri Sultan untuk berkoordinasi dengan Letkol Soeharto sebagai Komandan Brigade 10/Wehrkreise III," ujarnya.

Baca Juga: Fadli Zon Tegur Jokowi dan Mahfud MD Soal Hilangnya Nama Soeharto, Fahri Hamzah: Kita Akan Menyaksikan...

Atas saran Jenderal Soedirman, Sri Sultan Hamengkubuwono IX bertemu dengan Letkol Soeharto untuk melakukan Serangan Umum 1 Maret 1949 pada pukul 06.00 WIB.

"Sesaat setelah sirine tanda selesainya jam malam meraung-raung di seantero Yogyakarta, suara tembakan serentak terdengar di mana-mana, untuk pertama kalinya sejak Kota Yogya jatuh ke tangan Belanda, pasukan TNI berhasil memasuki wilayah kota," ucapnya.

Sontak, video Gubernur Yogyakarta itu pun banyak dikomentari oleh netizen di Twitter.

Pemilik akun @BossTemlen mengatakan, Sultan Hamengkubuwono IX yang berstatus sipil bukanlah pemegang kendali dan perencana strategi operasi militer.

Baca Juga: PDIP Sebut Wacana Tunda Pemilu 2024 Muncul karena Kualitas Jokowi, Anggota Komisi II DPR Bandingkan Soeharto

Ia menilai, apa yang disampaikan kepada Jenderal Soedirman sudah melalui konsultasi dengan Letkol Soeharto.

"Yg perlu dicatat adlh Sultan Hamengku Buwono IX bukan pemegang kendali dan perencana strategi operasi militer, beliau sipil.

Apa yang disampaikan ke Jend Soedirman sudah lewat konsultasi dulu dengan Letkol Suharto, lebih kearah endorsement. Kedua belah pihak saling bahu membahu," tulis akun @BossTemlen.

"Bisa untuk referensi debat kalau memang debat terjadi," kata akun @Siswantobudiut3.

"Merubah apa yang telah dia rubah... 

Terima kasih kepada pemerintah yang telah berupaya meluruskan sejarah," cuit akun @MamontoBachtiar.***

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah