Karena itu, ia mengungkapkan Sri Sultan Hamengkubuwono IX mengirim surat kepada Jenderal Soedirman untuk mengadakan serangan guna merebut kembali Yogyakarta dari tangan Belanda.
Saran Sri Sultan Hamengkubuwono IX itu disetujui Jenderal Soedirman yang memintanya berkoordinasi dengan Letkol Soeharto.
"Panglima Soedirman menyetujui saran Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan meminta Sri Sultan untuk berkoordinasi dengan Letkol Soeharto sebagai Komandan Brigade 10/Wehrkreise III," ujarnya.
Atas saran Jenderal Soedirman, Sri Sultan Hamengkubuwono IX bertemu dengan Letkol Soeharto untuk melakukan Serangan Umum 1 Maret 1949 pada pukul 06.00 WIB.
"Sesaat setelah sirine tanda selesainya jam malam meraung-raung di seantero Yogyakarta, suara tembakan serentak terdengar di mana-mana, untuk pertama kalinya sejak Kota Yogya jatuh ke tangan Belanda, pasukan TNI berhasil memasuki wilayah kota," ucapnya.
Sontak, video Gubernur Yogyakarta itu pun banyak dikomentari oleh netizen di Twitter.
Pemilik akun @BossTemlen mengatakan, Sultan Hamengkubuwono IX yang berstatus sipil bukanlah pemegang kendali dan perencana strategi operasi militer.
Ia menilai, apa yang disampaikan kepada Jenderal Soedirman sudah melalui konsultasi dengan Letkol Soeharto.