Tanggapi Antrean Minyak Goreng, Politisi PKS Tifatul Sembiring: Peduli Apa Kau Omicron, Ancam-ancam Kami

- 21 Februari 2022, 13:11 WIB
Salah satu antren warga membeli minyak goreng yang disebut Politisi PKS, Tifatul Sembiring sudah tidak lagi takut Omicron.
Salah satu antren warga membeli minyak goreng yang disebut Politisi PKS, Tifatul Sembiring sudah tidak lagi takut Omicron. /Foto: SeputarTangsel/ Angger Gita Rezha/

SEPUTARTANGSEL.COM - Antrean masyarakat membeli minyak goreng menarik banyak perhatian tokoh masyarakat.

Salah satunya, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring.

Politisi PKS yang juga anggota DPR RI tersebut mengatakan, rakyat tidak takut lagi dengan ancaman Omicron. 

Baca Juga: Ikuti Tanggapi Kelangkaan Minyak Goreng, Ustadz Hilmi Firdausi: Banyak Buzzer di Negeri Ini yang Suka Goreng

Mereka hanya ingin kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah minyak goreng.

"Ummati ... ummati .. Ngantre di mana-mana tidak takut mati. Peduli apa kau Omicron, ancam-ancam kami," ujar Tifatul Sembiring sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @tifsembiring, Senin 21 Februari 2022.

"Makan tuh kerupuk keras seeprti besi. Hanya minyak goreng yang mampu lembutkan ini. Gegara kebijakan yang nggak pakai hati," ungkap Tifatul Sembiring.

Tifatul Sembiring menuliskan kata-kata dalam cuitannya di atas dengan gaya bahasa sindiran. Namun, maknanya tetap gamblang dan ditangkap oleh netizen. 

Ada yang kemudian menghubungkannya dengan meletusnya G30S PKI yang didahului dengan rakyat antre minyak tanah.

Baca Juga: Minyak Jadi Trending di Twitter, Netizen: Kami Lebih Takut Nggak Kebagian Minyak Goreng daripada Kena Omicron

"Dulu aku ingat waktu kecil .. G30S PKI akan meletus diajak orang tua antre minyak tanah ... Apa ada hubungan langka minyak tanah dulu dengan langka minyak goreng sekarang?" tanya @Kartana71.

Sementara itu, @kawasprimonta menyebutkan tidak berarti istana yang megah, jika rakyat harus berpeluh antre minyak tanah.

"Ada arti istana nan megah di sana, jika rakyatnya berpeluh ria antre minyak goreng. Apa artinya hamparan kelapa sawit di sana, jika rakyat tak menikmati minyak dari kelapa sawit tersebut," ujar @kawasprimonta.

Seorang netizen bercerita untuk membeli minyak goreng harus ada bukti vaksin.

"Ustadz, yang lebih mengerikan beli minyak goreng harus ada bukti vaksin," cerita @ MIlitanOposisi.

Baca Juga: Salim Group Diduga Timbun 1,1 Juta Minyak Goreng di Sumut, Dokter Eva: Menari di Atas Penderitaan Rakyat

Sebagaimana diketahui, sudah dua pekan terjadi kelangkaan minyak goreng di pasaran. Kalau pun ada, minyak goreng dijual dengah harga tinggi, jauh dari harga yang dipatok pemerintah.

Masalah kelangkaan minyak goreng ini masih belum teratasi. Bahkan, beberapa hari terakhir, masyarakat antre dan berebut minyak goreng di beberapa tempat. ***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini