Indonesia Jadi Tuan Rumah G20, Sri Mulyani: Mampu Melestarikan Stabilitas Keuangan Internasional

- 17 Februari 2022, 18:13 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Menteri Keuangan Sri Mulyani. /Instagram/@smindrawati /

SEPUTARTANGSEL.COM – Indonesia berkesempatan untuk menjadi tuan rumah G20 pada hari ini Kamis, 17 Februari 2022.

Forum internasional yang terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa ini dibuka oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta Convention Center (JCC).

“Dibentuk pada tahun 1999 sebagai tanggapan terhadap krisis keuangan Asia, hampir 10 tahun kemudian G20 berevolusi untuk berhasil menanggapi krisis keuangan global dengan memberikan tindakan tepat waktu dan efektif untuk melestarikan stabilitas keuangan internasional," ungkap Sri Mulyani, dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Kamis 17 Februari 2022.

Baca Juga: Wiku Adisasmito Mengimbau Salah Satu Faktor Risiko yang Memperparah Gejala Covid-19 adalah Komorbid

Saat ini semua negara-negara yang tergabung dalam G20 tengah mengatasi pandemi Covid-19 agar dapat memperbaiki berbagai krisis yang terjadi secara global.

Salah satunya adalah krisis ekonomi yang harus diperbaiki secara menyeluruh agar terjadi pemerataan.

“Seperti yang kita saksikan semua, ekonomi global telah pulih, tetapi pemulihan tidak merata,” ujar Sri Mulyani.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Jokowi dan PDIP Sponsori Islamophobia, Budiman Sudjatmiko: Rusak Nalarnya Orang Ini

Menteri Keuangan (Menkeu) ini berpendapat jika disrupsi ekonomi global yang dalam telah terjadi selama pandemi Covid-19.

Angka pengangguran yang semakin tinggi, investasi yang melemah, dan produktivitas yang rendah menjadi indikator semakin buruknya keadaan ekonomi global.

Keadaan ini akan memberi dampak jangka panjang terhadap kondisi keuangan publik dan pemulihan sektor swasta.

Baca Juga: Waspada Resiko MIS-C Pada Anak Terpapar Covid-19

Akhirnya upaya pertumbuhan ekonomi yang kuat dan tangguh pun akan menjadi terhambat.

“Dengan latar belakang ini, saat dunia bergerak menuju pemulihan, ada kebutuhan yang mendesak untuk mengatasi risiko yang berasal dari normalisasi kebijakan dan efek luka memar perekonomian,” Sri Mulyani menegaskan.

Hal ini memberi petunjuk bahwa harus segera dilakukan upaya mengembangkan kalibrasi yang baik, perencanaan yang matang, strategi keluar yang disampaikan dengan baik, dan mencari cara yang efektif untuk mengatasi luka memar perekonomian tadi.

Baca Juga: Ketua KPK Berikan Penghargaan ke Istrinya, Novel Baswedan: Saya Sedih

Pandemi memang memberi input baru untuk diwaspadai, sehingga seluruh dunia dihadapkan pada situasi memperbaiki PR lama dan memulihkan diri dari serangan Covid-19 secara bersamaan.

Namun, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyampaikan bahwa G20 memiliki kemampuan untuk bangkit dari krisis yang melanda.

Alasannya karena negara-negara G20 telah memiliki pondasi yang kuat dan pengalaman untuk mengatasi krisis ekonomi global.

Baca Juga: Rencana Penambahan Personel Densus 88 Anti Teror, Kadiv Humas: Masih Kajian

Langkah yang harus dilakukan adalah membuat propaganda untuk produktivitas, menguatkan ketahanan dan stabilitas, serta memastikan keberlanjutan dan laju inklusif.

“Saya percaya forum G20 di Indonesia dapat mencapainya,” ujarnya kembali dengan optimis.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x