"SMS ini banyak dipakai sebagai wadah para penipu dan bandar togel beraksi dan itu dibiarkan rezim terus, sehingga hp kita penuh sms tersebut," kata @hasrat_magabe.
"SMS masuk nggak pernah saya buka. Udah malas buka SMS," ucap @Komodo_jogging.
Selanjutnya, berdasarkan keyakinan SMS sudah tidak banyak lagi digunakan, netizen ikut mempertanyakan anggaran 1 miliar rupiah KPK.
"Saya sendiri lupa, kapan terakhir SMS yah, eeh ... KPK masih ingat cara pakai SMS. Anggaran SMS 1 miliar, anggaran biaya rapat ke daerah berapa?" tanya @BOntoSasmito.
"Open rate SMS itu sekarang kurang dari dua persen, Open rate WA lebih dari 70 persen. Tapi mau gimana, yha... Namanya juga proyek," tandas @jopielivia.
Baca Juga: Siap-siap, Penerima Vaksin Covid-19 Akan Terima SMS dari Kementerian Kesehatan Mulai 31 Desember
Meski demikian, @WAHYU_UNIFORM melihatnya dari sisi lain. Dia bertanya kepada Roy Suryo, adakah perbedaan SMS dengan platform digital seperti WA adalah kemudahannya dalam pelacakan.
Menurut akun di atas, jika kedua sama-sama mudah dilacak, tentu saja 'super aneh' menganggarkan dana sampai 1 miliar untuk SMS masking.***