Zubairi Djoerban Sebut Gelombang Tiga Covid-19 Belum Puncaknya: Belum Waktunya Berdamai

- 14 Februari 2022, 20:18 WIB
Profesor Zubairi Djoerban meminta masyarakat untuk belum saatnya berdamai dengan Covid-19
Profesor Zubairi Djoerban meminta masyarakat untuk belum saatnya berdamai dengan Covid-19 /Instagram/@profesorzubairi/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengimbau kepada masyarakat agar tidak melonggarkan prokesnya.

Menurut Zubairi, kasus Covid-19 di Indonesia tidak sama dengan di Inggris dan Amerika yang sudah mulai melandai.

Di Indonesia sendiri menurutnya masih belum mencapai puncaknya dan belum melandai, sehingga belum saatnya masyarakat untuk berdamai dengan Covid-19.

Baca Juga: Ilmuwan AS Uji Suntik Vaksin Booster Khusus Omicron pada Kera, Hasilnya Mengejutkan

"Situasi Indonesia beda dari Inggris dan Amerika. Kita ini belum capai puncak dan belum landai," cuit Zubairi dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @ProfesorZubairi pada Senin, 14 Februari 2022.

"Jadi belum waktunya berdamai dengan Covid-19, apalagi lepas masker," lanjutnya.

Akan tetapi, jika covid sudah mulai mundur atau menurun dan pertahanan sudah kuat, boleh berpikir untuk berdamai dengan mereka.

Baca Juga: Kasus Omicron Meningkat, Even Street Race di BSD Terancam Batal

"Kalau 'musuh' mulai mundur, pertahanan (booster) kita sudah kuat, baru kita pikirkan untuk berdamai dengan mereka," terangnya.

Cuitan dari Profesor Zubairi tersebut langsung menuai komentar dari para netizen.

"Uang belum menumpuk banyak...cari terus dah alasan...bisnis paling menggiurkan, bodohi terus rakyat," komen akun @BungRayHasbi.

Baca Juga: Viral Video Jokowi Bagikan Kaos Timbulkan Kerumunan di Tengah Ganasnya Covid-19, Tokoh NU: Welcome Omicron

"Puncaknya idul Fitri y??" tulis akun @firmanstosa.

"Plandemit ga selesai2, kl ahlinya aja ga bs atasin plandemit, berarti kalian semua gagal prof," ujar akun @patongleyong.

Pemerintah sendiri memprediksi puncak kasus Covid-19 yang disebabkan oleh varian Omicron terjadi pada Februari hingga awal Maret 2022.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memprediksi puncak kasus gelombang penularan Covid-19 varian Omicron terjadi pada akhir Februari 2022.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini