Mahfud MD Disebut Berbohong Soal Insiden Desa Wadas, Hersubeno Arief: Jangan Sampai Pemerintah Dianggap Hoaks

- 10 Februari 2022, 17:03 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD disebut berbohong terkait pernyataannya soal insiden di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah
Menko Polhukam Mahfud MD disebut berbohong terkait pernyataannya soal insiden di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah /Tangkap Layar YouTube Hersubeno Point/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD disebut berbohong terkait insiden di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.

Tuduhan tersebut dilayangkan Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur usai Mahfud MD mengklaim tak ada kekerasan yang dilalukan aparat kepolisian kepada warga Desa Wadas.

Selain itu, Mahfud MD juga menyebut bahwa video-video terkait insiden di Desa Wadas merupakan framing yang sengaja dibuat.

Baca Juga: Warga Wadas Tolak Permohonan Maaf Ganjar Pranowo, Mahfud MD Disinggung Rocky Gerung: Ini Gila Kan?

Menanggapi hal ini, Jurnalis senior Hersubeno Arief pun ikut angkat suara. Ia mengatakan, pernyataan Mahfud MD bisa ditafsirkan sebagai ancaman.

"Ini bisa ditafsirkan sebagai ancaman lho, karena beliau menyatakan bahwa BIN, BAIS itu kan bisa punya penilaian tentang video-video (insiden di Desa Wadas) ini," kata Hersubeno Arief, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Hersubeno Point pada Kamis, 10 Februari 2022.

Selain itu, Hersubeno Arief mempertanyakan sikap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu yang tidak membuka sesi tanya-jawab kepada para wartawan.

Baca Juga: Tak Tega Lihat Video Polisi Kepung Warga Desa Wadas, Feni Rose: Kalau Pemilu Nanti Wajahnya Manis-manis

"Biasanya kan kalau ada jumpa pers, ada acara tanya-jawab antara media dan wartawan supaya jika ada beberapa persoalan yang tidak cukup clear bisa ditanyakan kembali, atau wartawan bisa mengkonfrontir berupa pertanyaan-pertanyaan disampaikan kepada Pak Mahfud berkaitan dengan materinya dan materi yang dimiliki oleh media," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Hersu itu pun menyayangkan Mahfud yang langsung meninggalkan lokasi konferensi pers usai memberi pernyataannya.

Lebih lanjut, ia mengimbau agar di era digital seperti saat ini, Mahfud MD dan pejabat lainnya tidak langsung membantah, namun terlebih dahulu memverifikasi terkait apa yang terjadi di lapangan.

Meski mengakui tidak semua video yang beredar sesuai dengan realita, Hersu menegaskan bukan berarti video yang beredar dari lembaga-lembaga bantuan hukum dan masyarakat merupakan hasil framing.

Baca Juga: Arief Poyuono Soal Kericuhan di Wadas: Kangmas Jokowi Begitu Amat, Apa Jangan-jangan Ada Mafia Bendungan

"Saya kira penting untuk dipahami oleh para pejabat publik. Karena apa, pernyataan-pernyataan yang tidak berdasarkan fakta sekarang tuh sangat mudah dipatahkan oleh publik," tuturnya.

Menurutnya, apabila pernyataan para pejabat dipatahkan publik, maka akan muncul ketidakpercayaan yang dapat berbahaya.

"Jangan nanti setiap apapun yang disampaikan oleh pemerintah dianggap itu juga hoaks oleh publik," tegasnya.

Ia pun meminta Mahfud MD duduk bersama LBH dan para pendamping hukum untuk memverifikasi video yang beredar di publik, sehingga masyarakat bisa mendapat gambaran sesungguhnya dari Desa Wadas.***

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini

x