Lukas bahkan mengatakan Intan Jaya, Pegunungan Bintang hingga Maybrat turut meneteskan air mata melihat kondisi memprihatinkan masyarakat Papua yang tidak berbahagia.
"Orang Papua tidak hidup dalam kebahagiaan. Intan Jaya menangis, Puncak menangis, Nduga menangis, Pegunungan Bintang menangis, dan Maybrat menangis," tuturnya.
Bukan hanya tidak merasa bahagia, masyarakat Papua juga dikatakan tidak bisa hidup aman di negeri sendiri.
"Orang (Papua) menangis. Orang (Papua) tidak hidup aman di negeri kita sendiri," ucapnya.
Dia menegaskan, masyarakat Papua berhak untuk merasakan kehidupan yang layak dan bahagia.
Baca Juga: Dua Prajurit TNI Gugur dalam Serangan Kelompok Separatis Teroris Papua Akibat Luka Tembak
"Kami lahir bukan untuk itu. Kami mau hidup berbahagia. Kami ingin hidup menikmati kebahagiaan," lanjutnya.
Sebab, menurutnya, poin utamanya adalah masyarakat Papua harus hidup bahagia.
"Orang Papua harus hidup bahagia, itu utama," tegasnya.