Mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu melihat Ganjar Pranowo tidak bisa cuci tangan atas peristiwa ini.
"Polisi kan di bawah Gubernur. Jadi, Gubernur memerintahkan pengepungan," ujarnya.
Menurut Rocky, matinya aliran listrik dan sinyal di Wadas pada malam hari menandakan adanya perencanaan kejahatan.
Baca Juga: Wadas Melawan, Alissa Wahid Ungkap Janji Ganjar Pranowo Soal Pengukuran Tanah: Fokus Musyawarah
Rocky menilai, peristiwa ini dapat berdampak terhadap image Ganjar Pranowo yang akan dikenal sebagai perusak lingkungan.
"Ganjar memang akan dilihat algoritmanya. Bung Ganjar ini dari awal adalah doyan untuk merusak lingkungan. Dari mulai kasus Kendal, segala macam itu," tuturnya.
"Jadi, pameran-pameran Ganjar yang seolah-olah pro rakyat itu hancur saja karena kejadian itu," lanjutnya.
Lebih lanjut, pendiri Setara Institute itu melihat pembangunan Bendungan Bener di kawasan tersebut bukan hanya mematikan penghidupan warga, tetapi juga hanya dilakukan demi kepentingan teknokratik.
Ia mengutarakan, pembangunan bendungan di dunia justru hanya menimbulkan ketegangan dan hancurnya komunitas.