Warga Desa Wadas Melawan, Politisi PKS: Rakyat Kok Dianggap Musuh, Pembangunan yang Ugal-ugalan

- 9 Februari 2022, 15:48 WIB
Politisi PKS, Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto menanggapi aksi warga Desa Wadas melawan ratusan personel polisi.
Politisi PKS, Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto menanggapi aksi warga Desa Wadas melawan ratusan personel polisi. /Foto: Sekretariat Jenderal DPR RI/

SEPUTARTANGSEL.COM - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mulyanto ikut buka suara soal pengepungan ratusan personel polisi terhadap warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah.

Mulyanto mengaku heran karena peristiwa pengepungan warga Desa Wadas oleh ratusan personel polisi itu seolah-olah menunjukkan rakyat dianggap sebagai musuh.

Tak hanya itu, Mulyanto mengungkapkan pembangunan pertambangan batu andesit di Desa Wadas tersebut terkesan ugal-ugalan.

Baca Juga: Warga Desa Wadas Melawan, Alamsyah Saragih Ingatkan Jokowi: Upaya Bapak Meredistribusi Lahan Akan Hilang Makna

Hal itu diungkapkan oleh Mulyanto melalui cuitan di akun Twitter @pakmul63 pada Rabu, 9 Februari 2022.

"Rakyat kok dianggap MUSUH. Pembangunan yang ugal-ugalan," kata Mulyanto.

Anggota Komisi VII DPR RI itu mengingatkan terkait adagium atau pepatah masyarakat Indonesia adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Dia mengatakan yang diinginkan oleh seluruh masyarakat Indonesia adalah kedamaian, ketentraman, keadilan dan kesejahteraan, bukan justru pemaksaan kehendak.

Baca Juga: Warga Desa Wadas Melawan, Wakil Ketua MPR: Utamakan Musyawarah, Bukan Represi, Intimidasi, dan Abaikan Rakyat

"Ingat adagium kita yakni: dari RAKYAT, oleh RAKYAT dan untuk RAKYAT. Kedamaian, ketentraman, keadilan dan kesejahteraan rakyat yang kita inginkan. Bukan pemaksaan kehendak," ujarnya.

Untuk diketahui, kedatangan ribuan polisi ke Desa Wadas berhubungan dengan rencana penambangan batu andesit yang akan digunakan untuk proyek Bendungan Bener.

Oleh karena itu, ratusan personel polisi itu diterjunkan untuk pengukuran lahan milik warga di Desa Wadas.

Permasalahan Desa Wadas sendiri diketahui sudah dimulai sejak tahun 2016. Pemerintah berencana akan mengeruk tambang dari tanah desa untuk membangun bendungan di Bener, Purworejo.

Baca Juga: Warga Desa Wadas Melawan, Aktivis 'Tampar' Ganjar: Kita Belajar Bagaimana Perilaku Gubernur ke Rakyatnya

Bahkan, puluhan warga Desa Wadas ditangkap oleh polisi dengan dalih bertindak anarkis.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan permintaan maaf.

Ganjar Pranowo beserta Kapolda, BPN, dan Kasdam baru saja melakukan konferensi pers di Mapolres Purworejo, Rabu 9 Februari 2022 terkait warga Wadas.

Ganjar Pranowo juga menegaskan bahwa dirinya sebagai Gubernur Jawa Tengah bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa warga Wadas dan  telah meminta kepada pihak kepolisian untuk membebaskan semua warga Wadas yang telah diamankan.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

x