Warga Desa Wadas Melawan, Wakil Ketua MPR: Utamakan Musyawarah, Bukan Represi, Intimidasi, dan Abaikan Rakyat

- 9 Februari 2022, 09:26 WIB
Hidayat Nur Wahid (HNW) menanggapi peristiwa penyerbuan ribuan personel polisi ke Desa Wadas.
Hidayat Nur Wahid (HNW) menanggapi peristiwa penyerbuan ribuan personel polisi ke Desa Wadas. /Foto: Dokumentasi PKS/

SEPUTARTANGSEL.COM - Warga Desa Wadas melawan menjadi perbincangan publik beberapa waktu belakangan ini.

Pasalnya, Warga Desa Wadas diserbu oleh ribuan personel polisi hingga puluhan warga ditangkap karena menolak pengukuran tanah untuk pembangunan tambang di wilayah tersebut.

Peristiwa di Desa Wadas itu turut ditanggapi oleh Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid.

Baca Juga: Warga Desa Wadas Melawan, Aktivis 'Tampar' Ganjar: Kita Belajar Bagaimana Perilaku Gubernur ke Rakyatnya

Hidayat Nur Wahid mengungkapkan Indonesia merupakan negara hukum dan menjunjung hak asasi manusia (HAM) yang di dalam Pancasila disebut tentang keadilan dan musyawarah.

Hal itu diungkapkan oleh Hidayat Nur Wahid melalui cuitan di akun Twitter @hnurwahid pada Rabu, 9 Februari 2022.

"Indonesia adalah negara hukum&HAM yang Pancasilanya menyebut tentang keadilan dan musyawarah," kata Hidayat Nur Wahid.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang akrab disapa HNW itu mengatakan yang seharusnya yang diutamakan agar terciptanya prinsip hukum dan HAM yang adil dapat melalui maksimalisasi musyawarah.

Baca Juga: Warga Desa Wadas Melawan, MS Kaban Minta Ganjar Pranowo Lakukan Ini: Mereka Hanya Rakyat Biasa, Pak Gub

Pasalnya, HNW menjelaskan musyawarah bagian dari kearifan lokal masyarakat Indonesia.

"Karenanya mestinya prinsip hukum dan HAM yg adil melalui maksimalisasi musyawarah itu yg diutamakan, itu juga bagian dari kearifan lokal," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menegaskan penegakkan prinsip hukum dan HAM yang adil bukan dengan cara-cara represi, intimidasi, dan mengabaikan rakyat, seperti yang terjadi di Desa Wadas.

"Bukan represi,intimidasi dan abaikan Rakyat," tegasnya.

Baca Juga: Ribuan Polisi Kepung Desa Wadas, Unggahan Terakhir Ganjar Pranowo diserbu Netizen: Perhatikan Tuan-tuanmu Pak

Untuk diketahui, kedatangan ribuan polisi ke Desa Wadas berhubungan dengan rencana penambangan batu andesit yang akan digunakan untuk proyek Bendungan Bener.

Oleh karena itu, ratusan personel polisi itu diterjunkan untuk pengukuran lahan milik warga di Desa Wadas.

Permasalahan Desa Wadas sendiri diketahui sudah dimulai sejak tahun 2016. Pemerintah berencana akan mengeruk tambang dari tanah desa untuk membangun bendungan di Bener, Purworejo.

Namun, tidak semua warga setuju dengan pembangunan tersebut. Pada tahun 2021, beberapa kali warga Desa Wadas bentrok dengan polisi untuk menolak proyek pemerintah. Kali ini dapat dikatakan sebagai aksi penolakan yang paling besar.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

x