Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Pemerintah resmi membuka pintu penerbangan internasional di tengah melonjaknya kasus Covid-19 akibat varian Omicron.
Pemerintah membuka pintu penerbangan internasional itu dengan dalih untuk menggencarkan kembali perekonomian di Indonesia yang terdampak akibat pandemi Covid-19 yang sudah dua tahun, khususnya di sektor pariwisata.
Adapun pintu penerbangan internasional yang dibuka di antaranya ada Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Hang Nadim Batam, dan Bandara Haji Fisabililah Tanjung Pinang.
Baca Juga: Pintu Masuk RI Dibuka Bagi Semua Negara, Dokter Tirta: Nanti Kasus Covid-19 Naik, yang Mau Lebaran Disalahin
Dibukanya pintu penerbangan internasional itu turut ditanggapi oleh Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid.
Hidayat Nur Wahid mengungkapkan dibukanya pintu penerbangan internasional bukan hanya sekadar orang yang akan berkunjung ke Indonesia di tengah lonjakan Omicron.
Namun, Hidayat Nur Wahid mengatakan hal tersebut berkaitan dengan konsistensi dan keseriusan pemerintah dalam mengatasi Covid-19.
Baca Juga: Puncak Omicron Diprediksikan Februari, Pintu Masuk RI Malah Dibuka, CEO AMI Group: Perkiraan yang Direncanakan
Hal tersebut diungkapkan oleh Politisi PKS yang akrab disapa HNW itu melalui cuitan di akun Twitter @hnurwahid pada Selasa, 8 Februari 2022.
"Ini juga bukan sekedar siapa yang mau datang ke Indonesia saat Omicron mendaki, tapi juga konsistensi dan keseriusan Pemerintah atasi covid-19," kata HNW.
Pasalnya, HNW mengungkapkan pemerintah telah menaikkan PPKM di beberapa wilayah seperti Jabodetabek, Yogyakarta, Bali, dan Bandung Raya menjadi level 3.
Baca Juga: Pintu Masuk RI Dibuka di Tengah Ganasnya Omicron, Gus Umar Sindir Luhut, Netizen: Supaya Bisnisnya Untung
Tak hanya itu, dia mengatakan ibadah di masjid-masjid juga diatur dan sekolah tidak 100 persen pembelajaran tatap muka (PTM).
Namun, di sisi lainnya, pemerintah justru membuka empat pintu internasional dan pariwisata di tengah lonjakan Covid-19 di Indonesia.
"Di satu pihak bahkan PPKM naik jadi 3,ibadah di Masjid di atur2, sekolah tak 100%PTM, tapi 4 pintu internasional/tourisme malah dibuka," pungkasnya.***
