Prabowo Diminta Tak Nyapres Lagi pada Pilpres 2024, Ketua PA 212 Slamet Maarif: Cukup 2 Kali Secara Etika

- 7 Februari 2022, 13:32 WIB
Prabowo Subianto dinilai tak perlu maju sebagai capres pada 2024
Prabowo Subianto dinilai tak perlu maju sebagai capres pada 2024 /Foto: Instagram/@prabowo /

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif tanggapi rencana pencalonan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang.

Slamet Maarif mengatakan, Prabowo Subianto sebaiknya tak lagi mencalonkan diri sebagai capres pada Pilpres 2024.

Slamet Maarif menyarankan agar Prabowo Subianto menjadi negarawan.

Baca Juga: Prabowo Menteri Terbaik Menurut Survei, Disusul Sandiaga Uno dan Sri Mulyani

"Sebaiknya Pak Prabowo cukup menjadi negarawan saja," kata Slamet Maarif, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 7 Februari 2022.

Menurut Slamet Maarif, tidak dicalonkannya lagi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 membuktikan bahwa Partai Gerindra memiliki kaderisasi dan regenerasi yang bagus.

"Artinya Gerindra memberikan peluang kepada generasi muda," ujarnya.

Baca Juga: Sandiaga Uno Ungkap Prabowo Sempat Tak Setuju Anies Baswedan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta: Dia Maunya Saya

Selain itu, ia melihat kemungkinan adanya kondisi yang lebih rumit di Tanah Air pada 2024 mendatang.

Karenanya, ia menuturkan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang energik dan muda.

"Kami menganggap 2024 saatnya yang muda yang memimpin," tuturnya.

Baca Juga: Prabowo Ramai Ditinggalkan Pendukungnya karena Dinilai Berkhianat: Ada Ridwan Saidi hingga Damai Hari Lubis

Lebih lanjut, Slamet menyinggung pencalonan Prabowo sebagai capres pada Pilpres 2014 dan 2019 silam.

Slamet menilai, apabila Menteri Pertahanan (Menhan) itu kembali mencalonkan diri sebagai capres pada Pilpres 2024, maka etikanya perlu dipertanyakan.

"Kalau Presiden yang terpilih saja hanya dua kali, maka kalau capres lebih dari dua kali, secara mungkin etika jadi timbul tanda tanya. Presiden yang terpilih saja sama Undang-Undang dibatasi dua kali, nah yang enggak terpilih ya cukup lah dua kali secara etika," ucapnya.

Meski begitu, ia kembali menyerahkan hal tersebut kepada internal Partai Gerindra.

Baca Juga: Prabowo Dinilai Khianati Habib Rizieq, Damai Hari Lubis Singgung Anies Baswedan hingga Ahok: Dia Tidak Korup

Ia menegaskan, dirinya hanya memberi masukan menjelang 2024.

"Kita ingin Prabowo menjadi sosok negarawan saja yang memang mampu menyiapkan generasi dan kader di Indonesia ini untuk menjadi pemimpin bangsa," tegasnya.***

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini