"Ya perlu (terbuka), kalau memang ada bukti (terafiliasi terorisme) itu, tapi harus yakin dan ada buktinya," tutur Jusuf Kalla.
Sebelumnya, kabar yang menyebutkan ada 198 pondok pesantren yang terindikasi terafiliasi dengan jaringan terorisme disampaikan oleh Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar.
Baca Juga: Ideologi Taliban Bertentangan dengan Pancasila, BNPT: Jangan Jadikan Role Model
Boy Rafli Amar menyampaikan hal itu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, Selasa, 25 Januari 2022 yang lalu.
Di sisi lain, Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid dalam keterangannya mengatakan data itu merupakan bentuk peringatan untuk seluruh pemangku kepentingan agar meningkatkan kewaspadaan.
"Tentu hal ini perlu dijernihkan agar masyarakat tidak terbawa narasi yang selalu mem-framing berbagai kebijakan untuk meningkatkan deteksi dini dan kewaspadaan dalam pengertian yang negatif," ucap Ahmad Nurwakhid.
Selain itu, data itu juga bukan merupakan generalisasi BNPT terhadap semua pondok pesantren.
"Sangat tidak benar dan tidak beralasan adanya narasi tuduhan terhadap BNPT yang seolah-olah menggeneralisasi dan memberikan stigma negatif terhadap pondok pesantren yang ada di Indonesia; apalagi menuduh data tersebut sebagai bagian dari bentuk Islamofobia," tandasnya.***