"Kalau kohesivitas itu tidak bisa direkatkan kembali, maka itu adalah kegagalan pemimpin yang terpilih. Siapa pun dia, di tingkat apa pun dia," tegasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya media asal Inggris The Guardian mengungkapkan bahwa Ahok memiliki tim buzzer, di mana tiap anggotanya digaji sekitar Rp4 juta per bulan.
Tim buzzer Ahok diketahui bekerja dari sebuah rumah mewah yang berlokasi di Menteng, Jakarta Pusat.
Para buzzer tersebut ditugaskan mengelola ratusan akun media sosial palsu untuk menyerang lawan dan menaikkan elektabilitas Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017 silam.
Saat itu, Ahok berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat melawan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.***