SEPUTARTANGSEL.COM - Belum lama ini dikabarkan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan memetakan masjid. Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebutkan, ada 198 pondok pesantren yang berhubungan dengan jaringan terorisme.
Tokoh agama Islam, Ustadz Hilmi Firdausi menanggapi perihal masjid dipetakan dan pondok pesantren yang dikaitkan dengan terorisme.
Ustadz Hilmi Firdausi menanyakan, rencana Polisi untuk memetakan pula tempat ibadah dan sekolah agama lain.
"Setelah masjid dan pondok pesantren dipetakan, apa ada rencana mau dilakukan juga pemetaan terhadap tempat ibadah dan sekolah agama lain?" tanya Ustadz Hilmi Firdausi sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Hilmi28, Sabtu 29 Januari 2022.
Menurut Ustadz Hilmi Firdausi, radikalisme destruktif atau yang merusak memang harus dicegah. Namun, menempatkan Islam, muslim, masjid, dan pondok pesantren sebagai pihak tertuduh juga kurang bijaksana.
Cuitan Ustadz Hilmi Firdausi ditanggapi pro dan kontra oleh netizen. Bagi mereka yang setuju dengan pernyataannya, ungkapan 'kurang bijaksana' bahkan dianggap tidak tepat dan terlalu halus.
"Bukan kurang lagi, tapi sudah sangat berlebihan dan cenderung mendiskreditkan agama Islam," kata @Sportivitaslalu.