Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Video lawas harimau Sumatera dan orang utan di Kalimantan yang menghalangi ekskavator yang akan membuka lahan kembali beredar di media sosial.
Dalam video yang beredar, orang utan nampak berlari menghampiri ekskavator yang sedang mengeruk lahan hutan. Sementara, seeokor harimau nampak berlarian ke sana kemari menghadang ekskavator yang akan membuka lahan hutan.
Munculnya video harimau dan orang utan mengadang ekskavator itu membuat Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Andi Khomeini Takdir Haruni ikut angkat bicara.
Baca Juga: Viral Video Harimau Sumatera Hadang Ekskavator di Perkebunan Sawit, Netizen: Sedih Banget, Habitatnya Dirusak
Dokter Andi Khomeini mengaku kasihan dengan harimau dan orang utan yang menghadang alat berat yang sedang membuka lahan.
Hal itu diungkapkan oleh Dokter Andi Khomeini melalui cuitan di akun Twitter @dr_koko28 pada Kamis, 27 Januari 2022.
"Beberapa hari ini melintas video/foto orang utan dan harimau yang menghadang alat berat untuk membuka hutan. Kasihan juga lihatnya," kata Dokter Andi Khomeini.
Pria yang akrab disapa Dokter Koko itu meminta agar deforestasi dihentikan. Tak hanya itu, dia menyarankan agar lahan yang sudah terbuka untuk dioptimalkan.
Baca Juga: Dokter Andi Khomeini Sindir Arteria Dahlan: Lebih Terhormat Orang dengan Gaji UMR Tapi Tidak Nunggak Pajak
Menurutnya, jika lingkungan rusak, maka daya dukung ke kehidupan manusia juga akan ikut rusak.
"Bisakah kita hentikan deforestasi dan optimalkan lahan yang sudah terbuka? Jika lingkungan rusak, maka daya dukung ke kehidupan manusia juga rusak," ujarnya.
Cuitan Dokter Koko itu pun turut menuai komentar dari netizen yang bersyukur atas pernyataan Chairman JDN Indonesia itu.
Ada juga netizen yang menyampaikan maksud dari harimau dan orang utan yang menghadang alat berat tersebut.
Baca Juga: Dokter Andi Khomeini Tolak Mandatory Vaccine, Netizen: Pakai Jaminan Keamanan dan Tanggung Jawab
"Alkhamdulilah twit terbaik minggu ini jaga selalu kelestarian alam semesta ini," ujar akun @___mashend22.
"cukong tdk bs merusak hutan bl tdk ada pekerjanya,di Kalimantan org Dayak, Banjar & Melayu sdh melakukan, mayoritas tdk ada yg mau kerja di tambang & perkebunan sawit Jd utk yg di luar Kalimantan, larang diri sendiri, ortu, sodara dll utk ikut kerja di tambang & sawit di sana," ucap akun @Buyung_Isjoyo.
"Yang kasihan itu kita manusia, kita yang gak bisa hidup tanpa tanaman dan binatang. Hidup kita bergantung sama mereka (hutan dan binatang), cuma banyak yang gak sadar akan hal itu dan merusak seenak jidat mentang mentang pejabat. Mereka itu menghadang untuk menyampaikan info tsb!" komentar akun @Sinta_Amalia96.***
